BENGKULU, BETVNEWS - Salah satu metode pertanian yang marak di kalangan milenial yaitu hidroponik.
Petani muda banyak terjun ke dunia pertanian mengembangkan metode hidroponik melihat peluang bisnis yang sangat bagus kedepannya.
Salah satunya yaitu Rachmad Yudiartono, seorang petani milenial dari kelurahan Talang Kering Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Terlibat Adu Kambing di Kawasan Pulau Baai, Kakak Beradik Meninggal Dunia
Ia bertani menggunakan sistem bertani Hidroponik, dirinya juga menjelaskan alasan bisa menggeluti bidang tersebut.
Hal ini dikarenakan saat wabah covid melanda beberapa tahun yang lalu, memaksa dirinya untuk rehat sejenak dari profesinya saat itu sebagai seorang musisi.
BACA JUGA:Hasil Pleno KPU: DPS di Kabupaten Seluma Berkurang
Lalu dirinya melihat potensi dunia pertanian yang cukup menjanjikan.
"Mulai bertani awalnya cari-cari ilmu di internet dulu, di Google. Setelah panen, kita bepikir kayaknya bisa nih untuk diperbesar lagi sekala produksinya, meja pertama kita bikin sekitar 600 lubang," jelasnya.
BACA JUGA:Kartu ATM Ganda, Rekening Mantan ASN Kejati Bengkulu Dikuras Orang Tak Dikenal
Kemudian setelah Covid berakhir, lanjut Rachmad, pesanan mulai naik dan ada penambahan pemasukan.
"Jadi kita menambah 1 meja lagi dengan 200 lubang, dan akhirnya keterusan sehingga totalnya sudah 1.000 lubang kalo di kebun kita," imbuhnya.
BACA JUGA:KPID Bengkulu Awards 2024 Segera Digelar, Ada Tambahan Kategori Religi
Tambah Rachamd, alasan lainnya dirinya lebih memilih bertani menggunakan sistem hidroponik dibandingkan dengan system bertani Konvesional adalah karena lebih cepat panen dan lebih mudah dilakukan.
"Dalam bertanam hidroponik seperti semua aliran air, nutrisi tanaman, bisa kita kontrol sendiri. Sementara kalau di tanah itu enggak bisa. Sehingga memilih bertani hidroponik selain karena tanamnya mudah panennya lebih cepat menurut saya pribadi," tambahnya.