BETVNEWS - Kamu perlu berhati-hati lantaran terdapat beberapa efek samping konsumsi kumis kucing berlebihan yang perlu kamu waspadai agar tidak menimbulkan masalah pada tubuhmu.
BACA JUGA:Manfaat Lain Buah Mangga yang Jarang Diketahui, Ampuh Mencegah Sakit Jantung
BACA JUGA:5 Manfaat Air Rebusan Kumis Kucing sebagai Obat Tradisional, Ampuh Atasi Beragam Penyakit
Tanaman kumis kucing memang telah lama dikenal sebagai tanaman yang memiliki segudang manfaat bagi kesehatan dan bahkan dapat membantu mengatasi berbagai jenis penyakit.
Meski benar jika tanaman yang satu ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, namun kamu tetap perlu berhati-hati karena mengonsumsinya secara berlebihan justru dapat menjadi pisau berbilah dua.
Kumis kucing merupakan tanaman yang populer sehingga memiliki berbagai nama yang dikenali secara luas, seperti seperti kumis kucing (Indonesia), misai kucing (Malaysia), rau-meo (Vietnam), myit-shwe (Myanmar), mao xi cao (China), neko no hige (Jepang), serta java tea atau cat's whiskers (bahasa Inggris).
BACA JUGA:Jadi Herbal Mujarab, Ini 5 Manfaat Tanaman Kumis Kucing untuk Kesehatan yang Perlu Kamu Ketahui
BACA JUGA:5 Manfaat Buah Manggis untuk Ibu Hamil, Nomor 4 Cegah Anemia
Tanaman kumis kucing ini merupakan tanaman yang berasal dari keluarga Lamiaceae yang memiliki nama latin Orthosiphon aristatus.
Tanaman yang satu ini mengandung banyak sekali senyawa baik bagi tubuh dan tentunya aman dikonsumsi karena telah melalui uji di laboratorium.
Biasanya tanaman herbal yang satu ini akan tumbuh secara alami begitu saja seperti di hutan atau di tepian jalan hingga di tanah kosong yang tidak terpakai.
BACA JUGA:6 Manfaat Kulit Buah Manggis untuk Wajah, Rahasia Cantik Alami yang Tersembunyi
BACA JUGA:9 Manfaat Buah Manggis untuk Kesehatan, Cegah Sakit Jantung Salah Satunya
Kumis kucing memiliki khasiat sebagai antiradang, antioksidan, anti jamur, diuretik, anti-hipertensi dan juga antibakteri.
Selain itu, tanaman ini juga mengandung banyak senyawa baik seperti flavonoid, yaitu buah eupatorin ran sinensetin, senyawa tanin, saponin, fenol terpenoid, dan juga orthosiphonin atau glikosida