BETVNEWS,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Bengkulu Tengah Kamis pagi (17/10) menggelar coffe morning sekaligus workshop kebencanaan, dengan tema sinergitas pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam penanggulangan bencana di kabupaten Bengkulu Tengah.
Acara ini dinilai penting digelar mengingat kabupaten Bengkulu Tengah masuk dalam kategori wilayah darurat bencana. Acara ini dibuka langsung oleh bupati H. Ferry Ramli dan dihadiri unsur FKPD Bengkulu Tengah. Sosialisasi ini melibatkan narasumber dari pihak badan nasional penanggulangan bencana (BNPB) Budi Sunarso, deputi 2 BNPB.
Adapun materi yang disampaikan yakni menyampaikan titik-titik rawan bencana di kabupaten Bengkulu Tengah yang berkisar 15 titik rawan, langkah-langkah dan upaya yang diambil saat terjadi bencana, penyaluran bantuan ke korban bencana, serta tindak lanjut yang dilakukan pasca bencana.
"Bengkulu tengah masuk dalam kategori rawan bencana. Inilah perlu dipahami oleh pemerintah daerah serta lembaga terkait dalam melalukan tanggap bencana. Semua akan terlibat bila terjadi bencana, dengan haraoan mampu meminimalisir korban dampak bencana," ungkap Budi Sunarso.
Selain itu pemda Benteng sangat membutuhkan pemahaman dan kerjasama dari semua pihak dalam menanggulangi bencana. Pasalya Benteng baru pertama kali mengalami bencana alam yang besar dan menimbulkan korban jiwa dan kerugian serta cukup besar.
Dengan adanya kegiatan dan sosialisasi pemahaman seperti ini, diharapkan dapat menjadi bahan bagi pihak terkait untuk menjalani tupoksi masing-masing dalam menanggulangi bencana.
"Mengingat wilayah kami rawan bencana, kita sangat menginginkan pemahaman dan kerja sama dari semua pihak dalam menangani bencana. Pemerintah daerah tidak dapat bekerja sendiri. Kita butuh kerjasama dari semua pihak," ungkap H Ferry Ramli, Bupati Benteng..
(Ronal)