BENGKULU, BETVNEWS - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Bengkulu mencatat, dalam kurun waktu enam bulan terakhir atau satu semester, terjadi pengurangan jumlah penduduk di Kota Bengkulu.
Kepala Dinas Dukcapil Kota Bengkulu Widodo mengatakan, angka perpindahan penduduk yang keluar Kota Bengkulu lebih banyak dari pada perpindahan penduduk yang masuk ke Kota Bengkulu.
BACA JUGA:365 Produk UMKM di Seluma Sudah Kantongi Sertifikat Halal
Hal ini berdasarkan data kependudukan yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) setiap enam bulan sekali atau satu semester.
"Jadi setiap enam bulan atau per satu semester akan diberi data oleh Kemendagri. Yang masuk ke Kota Bengkulu 2.437 jiwa dan yang keluar 2.534 jiwa," kata Widodo, Sabtu 5 Oktober 2024.
BACA JUGA:Juara Event Run Day Pancasila 2024 di Bengkulu Kecewa: Harapan Tak Sesuai Realita
Tambah Widodo, selama 3 bulan terakhir pihaknya juga mencatat angka perpindahan keluar kota mengalami peningkatan.
"Di semester satu 2024, data penduduk pada bulan Mei sebanyak 304 jiwa yang pindah, sementara di bulan Juni sebanyak 320 jiwa dan di bulan Juli 352 jiwa. Hal ini menunjukkan di tiga bulan terakhir mengalami peningkatan pada perpindahan jiwa di Kota Bengkulu," tambahnya.
BACA JUGA:Kekurangan Armada, DLH Kewalahan Angkut Sampah Warga se-Kabupaten Seluma
Lanjut Widodo, dirinya juga menjelaskan alasan pengajuan pindah masuk dan keluar Kota Bengkulu oleh masyarakat.
"Terkait dengan pindah datang ini, karena berbagai faktor bisa jadi karena pendidikan, lalu terkait dengan pekerjaan. Kalau terkait yang lainnya masih belum terlalu signifikan, tapi yang jelas pindah penduduk baik yang dari Bengkulu, keluar maupun dari luar ke Bengkulu," sambung Widodo.
BACA JUGA:Berikut Rincian Stok Kuota Pupuk Subsidi Provinsi Bengkulu Jelang Akhir Tahun
Berikut Data jumlah penduduk dalam Januari sampai dengan September 2024.
JANUARI
- data yang pindah sejumlah 359 jiwa
- data yang datang sejumlah 286 jiwa
FEBRUARI
- data yang pindah sejumlah 279 jiwa
- data yang datang sejumlah 352 jiwa