Produk perawatan untuk kulit berminyak cenderung fokus pada pengendalian minyak, seperti pembersih yang mengandung bahan pengontrol minyak.
Sementara itu, produk untuk acne prone skin harus mengandung bahan aktif yang dapat mengatasi jerawat dan peradangan, seperti asam salisilat atau benzoyl peroxide serta harus bebas dari bahan yang dapat menyebabkan iritasi.
BACA JUGA:Jarang Diketahui! Buah Leci Bagus untuk Asam Lambung, Ini Ragam Manfaatnya
BACA JUGA:Jembatan di Desa Lubuk Terentang Rusak, Aktivitas Warga Terhambat
4. Sensitivitas kulit terhadap faktor eksternal
Acne prone skin sering kali lebih sensitif terhadap faktor eksternal, seperti cuaca, polusi, dan penggunaan produk yang keras.
Sensitivitas ini tentunya dapat menyebabkan kemerahan dan iritasi, serta meningkatkan risiko jerawat.
Sementara itu, kulit berminyak meskipun mungkin memiliki masalah sensitivitas, namun biasanya tidak setinggi acne prone skin dalam hal reaksi terhadap produk atau lingkungan.
BACA JUGA:Redakan Mual hingga Menjaga Sistem Imun, Ini 7 Manfaat Mengonsumsi Buah Leci Bagi Ibu Hamil
5. Kemunculan bekas jerawat dan hiperpigmentasi
--(Sumber : iStockPhoto)
Acne prone skin sering kali meninggalkan bekas jerawat yang lebih jelas, seperti noda hitam atau hiperpigmentasi setelah jerawat sembuh.
Hal ini disebabkan oleh peradangan yang lebih kuat dan frekuensi kemunculan jerawat yang tinggi.
Sebaliknya, kulit berminyak mungkin tidak selalu meninggalkan bekas jerawat yang signifikan terutama jika jerawat jarang muncul dan tidak mengalami peradangan yang parah.