--(Sumber Foto: web/istockphoto)
Merokok dan konsumsi alkohol dapat memicu panas dalam karena keduanya memiliki efek negatif pada keseimbangan cairan tubuh, sistem pencernaan, serta kesehatan jaringan mukosa.
Alkohol bersifat diuretik, yang meningkatkan produksi urin dan menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan. Ini dapat mengakibatkan dehidrasi, yang memperparah gejala panas dalam.
BACA JUGA:Kuota Pupuk Subsidi Bengkulu 2025: Urea 33.725 Ton, NPK 48.344 Ton
BACA JUGA:3 Peserta Seleksi Kompetensi PPPK Kemenag Provinsi Bengkulu Tahap 1 Tidak Hadir
Cara terbaik mengatasinya dengan kurangi atau hentikan merokok dan konsumsi alkohol. Minum banyak air untuk mengimbangi efek dehidrasi.
Konsumsi makanan yang kaya vitamin C dan antioksidan untuk membantu memperbaiki jaringan yang rusak.
BACA JUGA:Daun Jeruk Nipis Baik untuk Mengurangi Stres dan Menurunkan Peradangan, Ini Manfaat Lengkapnya
BACA JUGA:Optimalkan Penagihan hingga ke Pelosok Desa, Bapenda Seluma Beli 5 Unit Motor
6. Begadang atau Kurang Tidur
Begadang atau kurang tidur dapat memicu panas dalam karena kurangnya istirahat memengaruhi keseimbangan sistem tubuh.
Kurang tidur melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih rentan terhadap peradangan dan infeksi.
Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti tenggorokan kering, sariawan, dan rasa panas di tubuh, yang sering dikaitkan dengan panas dalam.
BACA JUGA:Melawan Saat Diamankan, Spesialis Curanmor Asal Seluma Terima Timah Panas dari Polisi
BACA JUGA:Polresta Bengkulu Gelar Operasi Pekat Nala II 2024 Selama 15 Hari, Ini Sasarannya
Cara terbaik mengatasinya Cukup tidur (6-8 jam per malam). Perbanyak minum air putih, terutama sebelum tidur. Konsumsi makanan kaya antioksidan seperti buah-buahan segar. Hindari kafein dan makanan pedas saat begadang.