Allicin adalah senyawa sulfur yang dihasilkan ketika bawang putih dihancurkan atau dipotong.
Senyawa ini memiliki sifat antimikroba, antijamur, dan antibakteri yang kuat, tetapi pada kulit sensitif dan selaput lendir seperti area vagina, sifat ini justru bisa menyebabkan iritasi, kemerahan, atau sensasi terbakar.
BACA JUGA:Nyeri Haid Bisa Diatasi Dengan Mudah, Ini yang Perlu Kamu Rutinkan Sehari-hari
BACA JUGA:Dump Truk Lepas Kendali usai Menyalip Mobil di Bengkulu Utara, Sopir Tewas
2. Mengganggu Keseimbangan pH Vagina
Vagina memiliki pH alami yang asam (sekitar 3.8-4.5) untuk menjaga keseimbangan flora baik seperti Lactobacillus.
Penggunaan bahan seperti bawang putih dapat mengganggu pH tersebut, sehingga meningkatkan risiko infeksi dan iritasi serta memicu pertumbuhan bakteri atau jamur yang tidak diinginkan.
BACA JUGA:Polresta Bengkulu Berhasil Gagalkan Peredaran Ganja 6 Kilogram Asal Padang
BACA JUGA:Balai Bahasa Provinsi Bengkulu Telah Terjemahkan 73 Cerita Anak Selama 2024
3. Reaksi Alergi dan Iritan
Beberapa orang mungkin memiliki alergi bawang putih. Penggunaan pada area sensitif bisa menyebabkan gatal, bengkak, atau reaksi alergi lainnya.
Apalagi kulit dan selaput lendir di area sensitif sangat tipis, segingga mudah sekali mengalami iritasi.
BACA JUGA:Penyaluran Program Kartu Bengkulu Sejahtera Tahap 4 Ditunda, Ini Sebabnya
BACA JUGA:Tes SKB CPNS Kota Bengkulu Digelar 19-20 Desember di Asrama Haji
4. Perubahan pH Menjadi Lebih Basa
--(Sumber Foto: web/istockphoto)