BENGKULU, BETVNEWS - Realisasi investasi di Kota Bengkulu hingga triwulan kedua 2024 mencatatkan angka sebesar Rp579,36 miliar, dari target yang ditetapkan sebesar Rp3,5 triliun.
Capaian ini menjadi salah satu indikator penting dalam perkembangan ekonomi daerah, meskipun belum mencapai target yang diinginkan.
Untuk mendorong peningkatan investasi lebih lanjut, Pemerintah Kota Bengkulu meluncurkan situs Sistem Informasi Investasi Kota Bengkulu (Siikolu).
Aplikasi ini dirancang untuk mempermudah investor, khususnya yang berasal dari luar daerah, dalam mengakses informasi terkait potensi investasi di Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Disway Awards 2024: Apresiasi Diberikan kepada Kementerian, Perusahaan hingga Sosok Inspiratif
BACA JUGA:Bengkulu Raih Penghargaan Nasional di Sektor Kehutanan
Melalui Siikolu, para investor dapat dengan mudah mengakses informasi penting, seperti ketersediaan infrastruktur dan transportasi di wilayah tersebut.
Situs ini juga menampilkan peta digital potensi investasi yang melibatkan 12 organisasi perangkat daerah (OPD) yang memiliki peran strategis dalam sektor ekonomi, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, hingga Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bengkulu, Irsan Setiawan, menjelaskan bahwa nama "Siikolu" berasal dari kearifan lokal Kota Bengkulu yang berarti "ke sini dulu."
Irsan berharap nama ini dapat mengajak para investor untuk melihat peluang investasi yang tersedia di Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Damkar Kota Bengkulu Siagakan 180 Personel Antisipasi Kebakaran dan Bencana Saat Nataru
BACA JUGA:Dinkes Kota Bengkulu Dirikan Tiga Posko Kesehatan untuk Natal dan Tahun Baru
"Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan minat investor di era digital serta memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi di Kota Bengkulu," ujar Irsan.
Dengan inovasi ini, Pemerintah Kota Bengkulu optimis dapat menarik lebih banyak investor dan mencapai target investasi yang telah ditetapkan hingga akhir tahun 2024, serta memastikan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik untuk masa depan.