BENGKULU, BETVNEWS – Nasib pengerukan alur pelabuhan Pulau Baai akan diputuskan oleh tiga instansi yang terlibat, yaitu PT Pelindo Regional 2 Bengkulu, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bengkulu, dan Asosiasi Persatuan Batu Bara (APBB) Bengkulu.
Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, RA Denny, menyampaikan bahwa berdasarkan hasil rapat terakhir, penghitungan anggaran telah dibahas oleh ketiga pihak yang berkepentingan.
BACA JUGA:Begal Bersenjata Tajam di Nusa Indah Ditangkap Tim Resmob Macan Gading
“Kami masih menunggu hasil koordinasi antara Pelindo, KSOP, dan APBB. Pertengahan bulan ini, laporan mengenai kontraktor yang akan melaksanakan pengerukan atau pemenang lelang akan disampaikan kepada Gubernur,” kata RA Denny pada Senin, 13 Januari 2025.
BACA JUGA:27 OPD di Lingkup Pemprov Bengkulu Sampaikan Evaluasi Honorer Sebelum Penerbitan SK
RA Denny juga menjelaskan bahwa, di tengah pembahasan penghitungan anggaran, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bengkulu juga sedang mempersiapkan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). Pasir hasil pengerukan yang telah disetujui oleh pemerintah pusat akan dibuang ke lokasi terdekat atau digunakan untuk menanggulangi abrasi.
“Sambil menunggu penghitungan anggaran, DLHK Provinsi Bengkulu akan membantu pengurusan AMDAL,” ungkapnya.
BACA JUGA:Polsek Talo Komitmen Dukung Program Asta Cita dalam Mewujudkan Swasembada Pangan
Ia menambahkan bahwa sesuai kesepakatan, pengerukan alur pelabuhan ditargetkan mulai dilaksanakan pada awal bulan Maret 2025. "Kami harapkan pengerukan sudah berjalan pada awal Maret," ujarnya.
Rencana pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai akan dilakukan dengan sistem Joint Fisher Company (JFC), yang melibatkan pelaku usaha termasuk APBB Bengkulu. Saat ini, kedalaman alur diperkirakan berada pada angka minus 2,9 Mean Low Water Spring (MLWS).
BACA JUGA:Polres Kaur Ungkap Motif Pembunuhan Nenek dan Cucu di Karang Dapo
Sementara itu, anggaran pengerukan alur diperkirakan sekitar Rp 210 miliar menurut perhitungan awal PT Pelindo Regional 2 Bengkulu, sedangkan APBB memperkirakan anggaran sekitar Rp 100 miliar.
(Ilham)