Mereka harus diajarkan untuk menggunakan AI sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti proses berpikir dan pembelajaran.
BACA JUGA:Kontraktor Gelar Unjuk Rasa, Tuntut Pemkab Seluma Bayar Utang Proyek
BACA JUGA:Bupati Teddy Rahman Terima Catatan Strategis dari DPRD Seluma, Jadi Acuan Pembangunan 2025
Selain itu, institusi perlu memastikan bahwa data pribadi mahasiswa dilindungi dan bahwa penggunaan AI tidak menggantikan peran penting dosen dalam proses pembelajaran.
Kecerdasan buatan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempermudah proses belajar bagi mahasiswa.
Namun, penting untuk menggunakan teknologi ini dengan bijak dan bertanggung jawab.
BACA JUGA:Seluma Dapat Program Optimalisasi Lahan Non Rawa 2.700 Hektar, Sasar 14 Kecamatan
BACA JUGA:Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental di Era Modern
Mahasiswa harus tetap mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan integritas akademik.
Dengan pendekatan yang tepat, AI dapat menjadi alat yang memperkaya pengalaman belajar tanpa mengorbankan nilai-nilai fundamental dalam pendidikan.