BACA JUGA:14 Peserta Selkom PPPK Tahap II Pemprov Bengkulu Gugur, Ini Penyebabnya
3. Melanjutkan perjuangan Ibu Fatmawati Soekarno Putri. Ibu Fatmawati merupakan simbol perjuangan dan kemerdekaan.
Melalui pelestarian budaya, semangat perjuangan beliau dilanjutkan dalam konteks pembangunan kebudayaan, mulai dari tingkat provinsi hingga desa.
Adapun kegiatan ini diikuti oleh 10 kelompok sanggar budaya yang mewakili kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.
Setiap sanggar menampilkan ragam seni tradisional yang memperlihatkan kekayaan budaya masing-masing daerah, mulai dari tarian tradisional, musik daerah.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, yang pada kesempatan ini diwakili oleh Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu, Nandar Munadi, M.Si,menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam sambutannya sekaligus membuka acara secara resmi, Nandar menegaskan pentingnya melestarikan budaya sebagai warisan yang harus dijaga bersama.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Event seperti ini harus terus digalakkan agar budaya kita tetap hidup dan tidak tergerus oleh zaman. Budaya adalah jati diri, dan tugas kita bersama untuk memastikan generasi mendatang bisa mewarisi dan melanjutkan kekayaan budaya kita,” ujar Nandar Munadi.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Hentikan Sementara Wisata ke Pulau Tikus Pasca Tragedi Kapal Terbalik
Turut hadir pula dalam kegiatan ini Kepala Balai Pelestarian Budaya Provinsi Bengkulu, Drs. Nurmatias, yang menyampaikan bahwa pelestarian budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat, terutama komunitas seni dan sanggar-sanggar budaya.
Pemerintah Provinsi Bengkulu menunjukkan komitmen kuat dalam membangun peradaban dan identitas daerah melalui jalur kebudayaan.
Tidak hanya sebatas acara seremonial, event ini juga menjadi tonggak awal pelaksanaan berbagai program pelestarian budaya yang lebih terstruktur dan inklusif.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Transfer Rp179 Miliar, DBH 10 Kabupaten dan Kota, Berikut Rinciannya
(ADV)