“Ada tadi masalah pupuk, aku tindak lanjutin. Pastinya kami tindak tegas kalau ada yang main-main, dan kami mengapresiasi yang menyampaikan tadi,” tegas Amran.
BACA JUGA:Akses Wisata Rusak, Jalan Budi Utomo Kota Bengkulu Belum Tersentuh Perbaikan
BACA JUGA:Eks Bendahara Puskesmas Palak Bengkerung Dituntut 1,5 Tahun Bui di Kasus Korupsi Dana BOK
Lebih jauh, ia mendorong mahasiswa Indonesia untuk bangkit bersama.
“Mahasiswa harus bermimpi besar, kemudian take action, bertindak besar. InsyaAllah Indonesia akan menjadi Indonesia emas di tangan mahasiswa Indonesia,” ujarnya.
BACA JUGA:Kapolda Bengkulu Dukung Menko Infrastruktur Mempercepat Pembangunan di Provinsi Bengkulu
BACA JUGA:Berkas Perkara Ahmad Kanedi Lengkap, Tersangka Korupsi PAD Mega Mall dan PTM Segera Disidang
Rektor Universitas Bengkulu, Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E., M.Sc., menyebut antusiasme civitas akademika sangat tinggi dalam mengikuti kuliah umum ini.
“Rencananya hanya 500 mahasiswa, namun karena antusiasme sangat tinggi, peserta yang hadir mencapai lebih dari 1.200 orang, termasuk dosen,” jelasnya.
Menurut Retno, tema kuliah umum yang diangkat sangat relevan dengan kondisi saat ini.
“Kegiatan dengan Pak Menteri Pertanian penting karena terkait swasembada pangan. Beliau juga berjanji di lain kesempatan akan hadir kembali membahas hal-hal penting terkait pertanian, khususnya di Bengkulu,” tambahnya.
BACA JUGA:Kejati Bengkulu Gelar Apel Senin Pagi, Pegawai Diminta Tingkatkan Disiplin, Kekompakan dan Kinerja
BACA JUGA:Muswil VII LDII Bengkulu Resmi Dibuka Gubernur Helmi Hasan
Dalam kesempatan itu, Amran turut memberikan beasiswa kepada tiga mahasiswa yatim piatu. Salah satunya adalah Amara Cahya Kasih, mahasiswa Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIB.
“Yang pertama-tama saya mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT dan terima kasih kepada Bapak Menteri karena telah memberikan saya beasiswa. Ini sangat membantu ekonomi keluarga saya, terutama dalam membayar UKT nantinya,” ungkap Amara.