BACA JUGA:Masuki Hari ke 3, Korban Tenggelam Kapal Karam Belum Membuahkan Hasil
Selain warga setempat, keluhan juga datang dari pengguna jalan. Delvia, seorang pengendara motor, mengaku kesulitan melintas di kawasan tersebut.
“Sekarang jalannya macet, dari belakang juga sudah macet parah banget. Kondisinya juga berdebu karena pembangunan ini,” katanya.
Ia menuturkan, ketinggian jalan membuatnya cukup kesulitan melintas.
“Ini jalannya tinggi jadi agak susah untuk dilewati, apalagi saya perempuan. Jadi memang cukup merepotkan,” keluhnya.
BACA JUGA:Nyaris Setiap Hari Tim Hukum Pemkot Hadir di Pengadilan, Ternyata Ini Alasannya
BACA JUGA:Kelola Sampah Organik Jadi Pakan Ternak dan Media Tanam, Solusi Ramah Lingkungan dari Bengkulu
Sementara itu, Thomas, salah satu pekerja dari PT. RP (Roda Tekindo Purajaya), menjelaskan bahwa proyek ini membentang dari DPRD hingga simpang empat Nakau. Pengerjaan proyek dimulai sejak Juni lalu dan pengecoran titik nol sudah berlangsung sejak Agustus.
"Estimasi selesai coran beton pada pertengahan bulan November, paling lama di bulan Desember,” jelas Thomas.