Serangan LSD di Bengkulu Capai 73 Kasus
M. Syarkawi, Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu, saat dimintai keterangan, Selasa 14 Februari 2023.--(Sumber Foto: Abdu/Betv).
BENGKULU, BETVNEWS - Kasus Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang hewan ternak seperti sapi, saat ini kembali mengalami penambahan khususnya di provinsi Bengkulu saat ini.
Seperti diketahui sebelumnya, bahwa pada pertengahan Januari 2023 ditemukan sebanyak 48 kasus di Kabupaten Mukomuko, saat ini kembali bertambah menjadi 73 kasus.
BACA JUGA:Rumah Kosong Tanpa Penghuni Terbakar
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, M Syarkawi mengatakan, pasca ditemukan pada akhir 2022 lalu, sejauh ini penyakit LSD ini masih terlokalisasi di satu wilayah yakni Kabupaten Mukomuko.
Dari 73 kasus, sejauh ini dua ekor diantaranya yang merupakan anakan sapi, dinyatakan mati akibat penyakit ini.
BACA JUGA:Selain Ferdy Sambo, Berikut Deretan Pelaku Kejahatan yang Dijatuhi Hukuman Mati di Indonesia
"Dari info terakhir, penyebaran penyakit ini masih di seputaran Kabupaten Mukomuko, dari 73 ekor sapi yang terpapar, 4 ekor dipotong paksa, sementara 44 ekor sapi dinyatakan sembuh dan tersisa 23 kasus," ungkap M Syarkawi, Selasa 14 Februari 2023.
Dalam rangka mengantisipasi penambahan kasus, Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama dengan Pemerintah Kabupaten Mukomuko, terus melakukan berbagai upaya terus dilakukan, termasuk dengan memberikan berbagai pengobatan.
BACA JUGA:Tagihan Pelanggan Listrik di Seluma Capai Ratusan Juta
"Untuk upaya pencegahan, mobilitas lalu lintas hewan ternak dari Kabupaten Mukomuko terus diperketat agar penyakit ini tak menjalar ke wilayah lain," tambahnya.
BACA JUGA:Tuduhan Asusila Dihapus, Orang Tua Siswa dan Pihak Sekolah Berdamai
Para peternak juga diminta agar tidak terlalu khawatir maupun panik dengan hal ini, yang terpenting agar terus menjaga dan mengawasi hewan ternak masing-masing.
"Penyakit ini dapat diantisipasi dengan beberapa langkah seperti dengan pemberian vitamin, pengusiran lalat nyamuk dan hewan kecil yang berpotensi menularkan virus melalui kulit," tutupnya.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: