5 Karakteristik Budaya Kerja di Jepang yang Perlu Diketahui
Foto merupakan ilustrasi.--(Sumber Foto: Pinterest)
Bila berada di Jepang, kamu akan menemukan toko omiyage di mana pun kamu pergi, dan hal tersebut menjadi kebiasaan untuk membeli sekotak permen lokal.
Bisa juga makanan ringan lainnya, yang dikemas sebaik mungkin untuk rekan kerjamu saat berpergian ke luar kota.
Terlebih bila kamu tidak membawa omiyage untuk rekan kerjamu, bisa jadi kamu akan dianggap sangat kasar. Hal itulah mengapa membeli omiyage dapat dianggap penting di Jepang.
BACA JUGA:Selama Ramadan, Warem di Seluma Wajib Tutup
Bahkan di beberapa perusahaan di sana, dengan membeli omiyage juga menjadi salah satu cara karyawan dalam menunjukkan suatu penghargaan karena sudah diizinkan untuk berlibur.
5. Sistem senioritas
Tidak hanya itu saja, di Jepang juga menerapkan sistem senioritas. Dengan kata lain senpai dan kohai yang berarti "senior" dan "junior".
BACA JUGA:6 Cara Mengatasi Bau Mulut Ketika Berpuasa, Salah Satunya Rajin Sikat Gigi
Sistem hierarki tersebut menembus semua hubungan yang ada di masyarakat Jepang, tidak hanya di tempat kerja saja.
Seorang senior (senpai) biasanya untuk seseorang yang lebih tua dan sudah berpangkat lebih tinggi, atau orang tersebut telah lama berada di perusahaan.
Dengan sistem hierarki itu, menentukan segala macam aturan tidak tertulis dalam suatu budaya kerja Jepang, hal tersebut termasuk kamu yang duduk di meja rapat.
BACA JUGA:Masih Populer, Intip Cara Belanja Online di Shopee bagi Pemula, Cek Keuntungannya di Sini!
Sehingga akan dinilai, bagaimana kamu berperilaku di pesta minum-minum, maupun dengan tingkat kesopanan apa yang perlu digunakan.
Inilah beberapa karakteristik budaya kerja di Jepang yang dapat kamu ketahui, selain menambah informasi juga dapat memberikan gambaran mengenai kinerja yang ada di Jepang.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: