Film Pendek ‘Punah’, Gambarkan Luka dan Duka Nelayan Akibat PLTU Batu Bara

Film Pendek ‘Punah’, Gambarkan Luka dan Duka Nelayan Akibat PLTU Batu Bara

Film pendek ini memvisualisasikan gambaran kisah 28.431 nelayan tradisional di Provinsi Bengkulu, yang terancam kehilangan mata pencaharian karena krisis alam, yang disebabkan oleh emisi rumah kaca akibat pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara.--(Sumber Foto: Abdu/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Kanopi Hijau BENGKULU luncurkan film bendek berjudul Punah, pada Selasa 11 April 2023 sore.

BACA JUGA:Hasil Verfak Perbaikan, Sultan Najamudin dan 3 Balon DPD RI Bengkulu Memenuhi Syarat

Film pendek ini memvisualisasikan gambaran kisah 28.431 nelayan tradisional di Provinsi Bengkulu, yang terancam kehilangan mata pencaharian karena krisis alam, yang disebabkan oleh emisi rumah kaca akibat pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara.

BACA JUGA:Pendaftaran CPNS 2023 Kemenkumhan Telah Dibuka, Cek Formasi dan Tata Caranya di Sini!

Manager Kampanye Anti Tambang Kanopi Hijau Indonesia, Hosani Hutapea mengungkapkan, cuaca ekstrim, kenaikan permukaan dan suhu air laut adalah bentuk dari krisis iklim tersebut. 

BACA JUGA:BOP Ketua RT/RW Kelurahan Pematang Gubernur Cair Hari Ini

Penyebab utamanya adalah emisi gas rumah kaca yang terus meningkat akibat aktivitas manusia. 

BACA JUGA:Pengakuan Selebgram Bengkulu, Dibalik Konten Berbau Pornografi yang Dibuat

Salah satu penyumbang emisi terbesar adalah PLTU batubara, yakni sebesar 44% . 

 BACA JUGA:Amankan BB Rp 27 Juta dan 5 Unit Handphone, Terbitkan SK PPPK Diminta Setor Rp300 Ribu

Fakta ini tidak menghentikan nafsu negara untuk terus kecanduan batubara. 

BACA JUGA:BREAKING NEWS: 1 PNS BKPSDM Ditetapkan Tersangka OTT

Ada 33 unit PLTU batubara yang beroperasi di Pulau Sumatera berkapasitas 3.566 Megawatt (MW).

BACA JUGA:Dipanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Ini Pengakuan Oknum Kepsek yang Digrebek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: