Jejak Gus Dur: Bapak Tionghoa Indonesia

Jejak Gus Dur: Bapak Tionghoa Indonesia

Gus Dur, saat disebut sebagai Bapak Tionghoa Indonesia atas segala perannya.--(Sumber Foto: Tim/Ist/Betv).

Dari situ, Putri Cempa memiliki dua anak, yakni Tan Eng Hwan dan Tan A Hok. Tan Eng Hwan kelak dikenal sebagai Raden Patah, sementara Tan A Hok adalah seorang mantan jenderal yang sempat menjadi duta besar di China. 

BACA JUGA:Jejak Gus Dur: Gitu Aja Kok Repot

Berdasarkan garis Raden Patah itulah kemudian Gus Dur mengaku mendapatkan keturunan Tionghoa-nya.

Pengakuan Gus Dur itu juga dikuatkan oleh tokoh NU lainnya, Said Aqil Siradj, pada tahun 1998 seperti yang ditulis dalam buku Gus Dur Bapak Tionghoa Indonesia. 

BACA JUGA:Jejak Gus Dur: Tidur di Sofa, Karena Perempuan Tidak Dikenal

Said Aqil bercerita, Tan Kim Han memiliki anak bernama Raden Rachmat Sunan Ampel. 

Salah satu keturunannya adalah KH Hasyim As'ari yang selanjutnya memiliki anak bernama KH Wahid Hasyim. 

Wahid Hasyim pun memiliki anak bernama Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. 

BACA JUGA:Jejak Gus Dur: Kisah Sang Guru, Menjadi Kepala Madrasah

"Jadi, Gus Dur itu Tionghoa, maka matanya sipit," ujar Said sambil tersenyum. "Dengan demikian, tidak ada istilah pro dan nonpro serta Muslim dan non-Muslim," ungkap Said Aqil waktu itu. 

Tidak hanya keturunan Tionghoa, Gus Dur juga mendapat gelar 'Bapak Tionghoa Indonesia' pada 10 Maret 2004 silam dari kelenteng Tay Kek Sie. 

BACA JUGA:Kisah Istri Nabi Muhammad SAW, Hanya Aisyah Satu-satunya yang Dinikahi Masih Gadis! Siapa Perantaranya?

Gelar itu bukan didasarkan pada keturunan Tionghoa yang diklaim Gus Dur, melainkan gelar didapat karena kebijakan dan pemikiran-pemikirannya yang plural. 

Saat penobatan, dia hadir dengan menggunakan baju cheongsam, meski harus duduk di kursi roda. 

BACA JUGA:Bukan Main! 4 Shio Full Hoki Full Rezeki Selama Tahun 2023, Keuangan Meroket Tajam, Adakah Shio Mu?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: