Dinno Budi Laksono, Syuta Indra, Hadir Bersama Para Menteri dan Dubes di PYC International Energy Conference

Dinno Budi Laksono, Syuta Indra, Hadir Bersama Para Menteri dan Dubes di PYC International Energy Conference

(Kiri ke kanan) Dinno Budi Laksono, Profesor Bambang Brodjonegoro, Syuta Indra saat foto bersama dalam kegiatan PYC International Energy Conference 2023 di Jakarta.--(Sumber Foto: ist)

Syuta Indra juga menyampaikan bahwa konferensi internasional tersebut sangat penting baginya sebagai seorang pengusaha, karena acara tersebut mempertemukan pemangku kepentingan baik lokal maupun global.

Mulai dari akademisi, pejabat pemerintah, dan sektor swasta untuk membahas isu-isu energi global di dunia dan Indonesia pada khususnya.

"Dengan hadirnya saya memenuhi undangan tersebut, saya berharap dapat terus menambah koneksi, pengetahuan untuk kemajuan bisnis saya, agar kedepannya dapat memiliki peran membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat," kata Syuta Indra, S.E., yang merupakan owner Syzea Garaha.

Dalam kesempatan itu, Dinno dan Syuta juga bertemu Nadiem Makarim Pendiri perusahaan Starup Gojek, dimana perusahaan tersebut masuk Daftar 200 Fintech Terbesar di Dunia.

Nadiem Makarim saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Dimana dalam sidang pleno, Nadiem membahas tentang Perspektif sumber saya manusia Perspektif pendidikan akan membahas transformasi sistem pendidikan ASEAN menuju transisi yang berkeadilan.

Menteri Pendidikan Singapura, Mr. Chan Chun Sing juga turut serta membahas persoalan dunia pendidikan pada sidang pleno tersebut.

BACA JUGA:Dinno Budi Laksono, Putra Asli Mukomuko Menuju Senayan, Bawa Karya untuk Berjuang

Pendidikan untuk transisi yang adil harus menegaskan pentingnya guru dan siswa sebagai agen transformasi agar dapat mendorong praktik dan pendekatan pendidikan kritis yang bisa mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon dan yang menghargai karakteristik keadilan, yang mencakup kesetaraan, kewajaran, dan keadilan untuk membangun kurikulum yang mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

Menurut Dinno, negara-negara anggota ASEAN dapat memanfaatkan peluang untuk belajar mengembangkan pendekatan komprehensif yang mengintegrasikan pendidikan, penelitian, pelatihan kejuruan, kolaborasi industri, dan pembelajaran seumur hidup untuk keberhasilan transisi energi.

Duta besar asal Malaysia yaitu Dato' Syed Md Hasrin Tengku Hussin yang menjabat sebagai Duta Besar Malaysia untuk Indonesia juga menjelaskan pentingnya melakukan eksplorasi dan integrasi rencana energi terbarukan agar dapat terciptanya sinergi yang harmonis antara sumber energi berkelanjutan dengan infrastruktur transportasi.

Pembelajaran berharga dari pengalaman negara yang telah menerapkan energi terbarukan tentu berpotensi memberikan manfaat besar bagi negara-negara ASEAN lainnya, memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan upaya kolaboratif menuju pengembangan sistem transportasi yang ramah lingkungan di seluruh kawasan.

Dalam memaparkan Perspektif energi, PYC International mengundang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia yaitu Arifin Tasrif.

Perspektif ini akan membahas gambaran status transisi energi nasional saat ini dan rencana strategis pengelolaan sisi pasokan dan permintaan, serta kontribusi Indonesia dalam meningkatkan transisi energi di ASEAN.

Diskusi ini juga akan menekankan hambatan utama dalam menyediakan energi ramah lingkungan untuk sektor energi pengguna akhir dari sudut pandang pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: