Wakil Rektor Universitas Dehasen Jadi Pemateri Bimbingan Teknis KKG SD/MI di Kecamatan Air Napal
Wakil Rektor IV Universitas Dehasen saat berfoto bersama dengan peserta. --(Sumber Foto: Tim/Betv)
BENGKULU, BETVNEWS - Kelompok Kerja Guru (KKG) SD/MI Kecamatan Air Napal, Kabupaten Bengkulu Utara menyelenggarakan Bimbingan Teknis tentang Implementasi Kurikulum Merdeka dan Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa, Rabu (13/9/2023).
Kegiatan ini diselenggarakan di SDN 116 Bengkulu Utara yang beralamat di Desa Pasar Kerkap, Kecamatan Air Napal. Sasaran bimtek merupakan guru kelas 1, 2, 4, dan 5 yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola kelas dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka (IKM).
BACA JUGA:Klinik Pratama Dehasen, Dapatkan Pelayanan Prima dan Terjangkau
Narasumber yang dihadirkan dalam bimtek kali ini adalah Wakil Rektor IV Universitas Dehasen Bengkulu (Unived Bengkulu), Dr. Citra Dewi, M.Pd.
Dalam bimtek yang berlangsung, Dr. Citra menyampaikan materi mengenai penerapan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) serta pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Hal ini selaras dengan program utama dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Setiap guru diarahkan untuk memahami dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka lantas diimbaskan pada guru lainnya.
BACA JUGA:Sepakat Bangun Pendidikan di Provinsi Bengkulu, BETV dan Universitas Dehasen Tandatangani Kerjasama
Wakil Rektor IV menyampaikan pentingnya Implementasi Kurikulum Merdeka karena akan berdampak pada kegiatan belajar mengajar yang aktif dan menyenangkan.
Selain itu, pembelajaran dengan konsep Merdeka Belajar juga berorientasi pada siswa. Hal ini mendorong guru agar memberikan kesempatan lebih aktif bagi siswa yang diajar agar lebih aktif dan kreatif.
Selain itu, narasumber juga menekankan beberapa faktor penting yang perlu dipahami guru mengenai Kurikulum Merdeka.
BACA JUGA:Kuatkan Karakter Mahasiswa, Universitas Dehasen Bengkulu Gelar Kuliah Pakar
“Pemerintah memberikan opsi dalam Implementasi Kurikulum Merdeka atau IKM. Ada tiga opsi yakni meliputi; Mandiri Belajar, dalam hal ini sekolah mengembangkan kurikulum di sekolah masing-masing dan menerapkan Kurikulum Merdeka melalui pembelajaran dan asesmen. Lalu kedua ada Mandiri Berubah, yang mana sekolah menggunakan struktur Kurikulum Mendeka dalam pembelajaran dan asasmen. Dan yang terakhir yakni Mandiri Berbagi, yang menempatkan sekolah atau satuan pendidikan dapat menggunakan struktur Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan kurikulum dan menerapkan primsip kurikulum dalam pembelajaran dan yang perlu dicatat adalah harus membagikan praktik baik ke sekolah lainnya,” terang Dr. Citra Dewi, M.Pd.
Dalam implementasinya, pembelajaran juga lebih dipusatkan atau berorientasi pada siswa karena kemampuan yang dimiliki siswa perlu digali untuk menemukan bakat yang lekat dengan dirinya.
BACA JUGA:Gelar Seminar Pasar Modal, Fakultas Ekonomi Bisnis Unived Gandeng Bursa Efek Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: