KPU

Rawat 9.829 Batang Pohon, Masyarakat Air Tenam Bengkulu Selatan Terima Reward Rp144 Juta

Rawat 9.829 Batang Pohon, Masyarakat Air Tenam Bengkulu Selatan Terima Reward Rp144 Juta

Masyarakat Air Tenam Kecamana Hulu Palik Kabupaten Bengkulu Selatan menerima reward sebesar Rp 144.280.000 dari hasil merawat 9.829 batang pohon.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Masyarakat Air Tenam Kecamana Hulu Palik Kabupaten BENGKULU Selatan, dari hasil merawat 9.829 batang pohon menerima reward sebesar Rp 144.280.000 dari 26 petani yang telah menanam dan memastikan tanamannya tumbuh dalam kurun satu tahun belakangan.

Dana yang disalurkan langsung ke rekening masing-masing petani ini, merupakan pembayaran tahap dua atas pertumbuhan pohon yang telah ditanam sejak tahun lalu. 

BACA JUGA:Menjelang Lebaran, Ini 3 Resep Kue Kering Populer yang Bisa Kamu Kreasikan, Enak dan Mudah Dibuat

Masyarakat Air Tenam telah mengikuti program baby tree, yaitu penanaman pohon GO GREEN yang berkolaborasi KKI Warsi dan Jejakin serta dukungan bibit dari BP DAS Ketahun Bengkulu. 

"Pohon yang ditanam adalah jenis durian, petai dan pinang, total pohon sebanyak 9.829 pohon, pada areal 42,8 ha. Pohon-pohon ini di tanam di areal perhutanan sosial yang dikelola masyarakat Air Tenam dengan skema Hutan Tanaman Rakyat dan Hutan Kemasyarakatan," kata Emmy Primadona Koordinator Program KKI Warsi. 

BACA JUGA:Mantan Sekretaris KPU Kaur Jalani Sidang Perdana Dugaan Korupsi Dana Hibah

Dikatakannya, dalam menanam pohon ini dibangun kesepakatan dengan masyarakat memelihara pohonnya dan memastikannya tumbuh.

Sebagai bentuk penghargaannya, masyarakat diberikan reward sebesar Rp70.000 per batang pohon yang dibagi ke dalam 4 kali pembayaran. 

Masing-masing sebesar Rp20 ribu per pohon setelah tanam, Rp15 ribu per pohon tahun pertama, Rp15 Ribu per pohon pada tahun kedua, dan Rp20 ribu per pohon pada tahun ke 3. 

BACA JUGA:Bahas Raperda Penanaman Modal dan Perijinan Berusaha,Komisi II: Pentingnya Regulasi Untuk Undang Investor

Untuk tahap 2 ini yang artinya pohon telah memasuki umur 1 tahun, dan dilakukan monitoring pada areal yang dikelola masyarakat.

"Kami sangat bangga, masyarakat yang terlibat program ini menunjukkan komitmen yang luar biasa, jika di awal kita memberikan toleransi, bahwa tanaman yang dipastikan tumbuh minimal 80 persen. Alhamdulillah setelah dilakukan monitoring, tanaman yang berhasil tumbuh sebesar 96 persen," kata Emmy. 

BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Aktifikan Satgas, Pastikan Distribusi Energi Ramadhan dan Idul Fitri Aman

Bahkan kata Emmy, banyak petani yang menyisip atau menyulam tanaman mereka dengan bibit yang masih tersedia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: