OJK Bengkulu Paparkan Perkembangan Inklusi Keuangan Triwulan 1 Tahun 2024

OJK Bengkulu Paparkan Perkembangan Inklusi Keuangan Triwulan 1 Tahun 2024

OJK Bengkulu Paparkan Perkembangan Inklusi Keuangan Triwulan 1 Tahun 2024, Kamis (4/4/2024) di Aula Kantor OJK Provinsi Bengkulu--(Sumber Foto: Doc/BETV)

BETVNEWS - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bengkulu paparkan perkembangan inklusi Keuangan triwulan 1 Provinsi Bengkulu tahun 2024.

Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Bengkulu menilai kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Bengkulu sampai dengan Februari 2024 dalam kondisi stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai, serta profil risiko yang terjaga mendukung pertumbuhan perekonomian di daerah.

BACA JUGA:Sudah Diawasi OJK, Coba Pinjam di Sini! Auto Bawa Pulang Saldo Dana hingga Rp20 Juta, Cek Syaratnya

- Perkembangan Pasar Modal

Perkembangan pasar modal diwilayah Provinsi Bengkulu sendiri menunjukan pertumbuhan yang cukup signifikan. 

Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Bengkulu Tito Adji Siswantoro menyampaikan jika jumlah investor pasar modal wilayah Provinsi Bengkulu masih menunjukkan pertumbuhan yang mencapai double digit secara yoy.

BACA JUGA:Dijamin Aman, Inilah 6 Rekomendasi Aplikasi Paylater Resmi dan Legal, Sudah Terdaftar OJK

Pada Januari 2024, jumlah investor saham di Provinsi Bengkulu diketahui sebanyak 27.119 Single Investor Identification (SID) atau tumbuh 20,74 persen yoy. 

"Sampai Maret 2024 ini, OJK Provinsi Bengkulu telah melakukan pemeriksaan on site terhadap 1 Kantor Cabang Perusahaan Efek dan 1 Kantor Cabang Bank Umum yang menjadi Agen Pemasaran Efek Reksa Dana (APERD) yang berada di Provinsi Bengkulu," katanya pada BETV, Kamis Pagi (4/4/2024).

BACA JUGA:5 Rekomendasi PayLater Legal dan Resmi di Indonesia, Sudah Terdaftar OJK, Proses Pengajuannya Juga Mudah

- Perkembangan Sektor Perbankan

Ia pun melanjutkan, pada perkembangan sektor perbankan sendiri pada posisi Februari 2024, penyaluran kredit perbankan di Provinsi Bengkulu mengalami pertumbuhan yoy. Penyaluran kredit Bank Umum mencapai Rp27,95 triliun atau tumbuh 7,13 persen yoy, sedangkan pertumbuhan kredit BPR dan BPRS mencapai 0,13 persen yoy.

Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit didorong oleh peningkatan kredit Investasi, Modal Kerja dan Konsumsi masing-masing 22,97 persen yoy, 4,52 persen yoy dan 3,60 persen yoy serta berdasarkan sektornya, pertumbuhan kredit disumbangkan oleh sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 12,57 persen yoy, sektor Pemilikan Rumah Tinggal sebesar 6,33 persen yoy serta sektor Pemilikan Peralatan Rumah Tangga Lainnya (termasuk pinjaman multiguna) sebesar 6,00 persen yoy.

BACA JUGA:Peraturan OJK Terbaru! Cek Tata Cara Penagihan Pinjol 2023, DC Dilarang Tagih di Atas Jam 8 Malam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: