Rajin Berwudhu dapat Mencerahkan Wajah, Simak Cara Cerahkan Wajah Lainnya Menurut Ajaran Islam Berikut

Mengutip laman kumparan.com, dari buku Muslimah Itu Spesial oleh Aini Zakiyya Hatsi (2021 : 96-99), berikut cara mencerahkan kulit sebagaimana yang disyariatkan dalam agama Islam. 

BACA JUGA:Inilah 5 Cara Cerahkan Kulit Wajah Secara Alami Menurut Islam, Berdasarkan Anjuran Rasulullah

1. Rajin Berwudhu

Cara mencerahkan kulit yang pertama menurut ajaran Islam adalah dengan rajib berwudhu. Wudhu sendiri merupakan sebuah aktivitas wajib yang harus dilakukan sebelum melaksanakan ibadah shalat dan menghilangkan najis sekaligus penyempurna ibadah. 

Namun ternyata wudhu juga dapat bermanfaat untuk mencerahkan kulit wajah lantaran saat berwudhu, seseoran akan membersihkan wajah dengan air wudhu sehingga noda dan kotoran akan tersapu. 

BACA JUGA:5 Bahan Alami Ini Efektif Cerahkan Kulit Wajahmu Jelang lebaran 2024, Salah Satunya Lemon

Tidak hanya itu, wudhu juga dapat menggugurkan dosa sebagaimana yang didengar oleh Abu Hurairah dalam Sabda Rasulullah berikut :

"Sesungguhnya umatku dipangggil pada hari kiamat dalam keadaan ghurran muhajjilin, yaitu wajah yang bercahaya dan badannya bersinar karena bekas wudu. Maka barangsiapa mampu memanjangkan ghurran, hendaklah melakukannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

BACA JUGA:5 Rekomendasi Sabun Wajah Terbaik untuk Mencerahkan, Sel Kulit Mati Langsung Minggat, Yuk Coba

2. Menjalankan Shalat Tahajud

Cara mencerahkan wajah menurut ajaran Islam yang berikutnya adalah dengan menjalankan shalat tahajud pada sepertiga malam saat orang-orang masih tertidur lelap.

Shalat tahajud ini tidak hanya memberikan peluang untuk dikabulkannya doa-doa, namun juga dapat memancarkan aura dari wajah dengan indah. 

BACA JUGA:5 Rekomendasi Sabun Wajah Terbaik untuk Mencerahkan, Sel Kulit Mati Langsung Minggat, Yuk Coba

Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW berikut :

"Barang siapa yang banyak menunaikan salat malam, maka wajahnya akan terlihat tampan atau cantik di siang harinya." (HR. Ibnu Majah)

Sumber: