Tembok Belakang Rumah Warga Bumi Ayu Ambruk Setelah Hujan Deras
Akibat hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Kota Bengkulu sejak Selasa malam, tembok belakang rumah rumah milik warga di Kelurahan Bumi Ayu ambruk karena diterjang banjir dari air yang meluap di siring belakang rumah.--(Sumber Foto: Ahmad/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Akibat hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Kota Bengkulu sejak Selasa malam, tembok belakang rumah rumah milik warga di Kelurahan Bumi Ayu ambruk karena diterjang banjir dari air yang meluap di siring belakang rumah.
Meri selaku pemilik rumah, yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang sayur keliling ini mengatakan saat kejadian dirinya diluar, dan istrinya yang menyadari bahwa tembok rumah bagian belakang telah ambruk.
BACA JUGA:Segera Rilis September 2024! Ini Rumor Bocoran Layar hingga Kamera iPhone 16
"Itu mulai hujan dari jam 9 malam, terus reda jam 11 an, orang rumah kita waktu itu sadar aja spontan dengar suara "Bruk", pas diliat tembok belakang rumah sudah ambruk, saya posisi waktu itu lagi diluar," kata Meri.
Akibat peristiwa tersebut, dirinya mengaku mengalami kerugian hingga belasan juta rupiah.
Warga sekitar pun kini membantu Meri bergotong royong membereskan sisa-sisa reruntuhan, untuk selanjutnya dibangun kembali.
BACA JUGA:Atasi Kulit Kusam Pada Wajah, Inilah 6 Tips yang Dapat Kamu Lakukan, Cek di Sini Ulasannya
Disamping itu, Meri juga berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah atas peristiwa yang telah dialaminya.
"Rencananya hari ini (Rabu, red) kita mau perbaiki bagian rumah yang sudah roboh ini, harapannya kita juga minta bantuan dari pemerintah, kalau bisa dibantu," sambung Meri.
BACA JUGA:Digelar Besok, Ini Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 dan Guinea U-23 di Babak Playoff
Sementara itu, Ketua RT setempat, Muhammad Hunaidi mengatakan bahwa lokasi tersebut memang kerap menjadi langganan banjir.
Setidaknya ada 20 kepala keluarga yang terdampak banjir.
Pihaknya pun dirinya sudah beberapa kali melaporkan hal ini ke pemerintah dan instansi terkait, namun tak mendapat direspon. Bahkan soal pengajuan bantuan pun terbilang susah.
"Saya januari 2023 diangkat menjadi RT, dan sudah mengajukan proposal, namun belum ada tindakan sampai sekarang, terakhir di april 2024 saya juga mengajukan proposal terkait banjir ini ke beberapa instansi, namun saya kesusahan dalam pengajuan tersebut, saya cuma berharap pemerintah dapat menindaklanjuti permasalahan banjir ini segera," kata Hunaidi.
(Ahmad)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: