5 Penyebab Stres pada Lansia yang Kerap Terjadi, Salah Satunya Kematian Kerabat

5 Penyebab Stres pada Lansia yang Kerap Terjadi, Salah Satunya Kematian Kerabat

Ilustrasi. Penyebab stres pada lansia.--Sumber foto: (Doc/BETV)

Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa stress dapat dipicu oleh kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan. Salah satu pemicu seseorang berpikir berlebihan adalah adanya perubahan dalam kehidupannya.

Sama seperti ketika seorang lansia pensiun dari pekerjaannya yang mengakibatkan status keuangannya berubah yang dahulu ia dapat memenuhi seluruh kebutuhannya, namun setelah pensiun ada beberapa kebutuhan yang tidak dapat terpenuhi.

Kondisi inilah yang dapat memicu seorang lansia berpikir berlebih sehingga mengalami stres.

BACA JUGA:Pengamat: Nasib Cakada Partai Golkar di Bengkulu Usai Airlangga Hartarto Mundur

BACA JUGA:Efektif Tingkatkan Stamina, Buah Bit Tawarkan 10 Manfaat Ini untuk Kesehatan

2. Merawat pasangan yang sakit

Penyebab stres pada lansia berikutnya adalah efek merawat pasangan yang sakit. Seperti yang diketahui bahwa ketika sudah lanjut usia merawat seseorang yang sakit bukanlah hal yang mudah.

Kondisi ini sangat menguras tenaga dan pikiran, oleh karena itu merawat pasangan yang sakit ketika sudah lanjut usia dapat menyebabkan stress.

Hal tersebut karena setiap hari dipenuhi dengan rasa khawatir, takut akan kehilangan dan pikiran-pikiran buruk lainnya. Di sisi lain merawat pasangan yang sakit ketika sudah lanjut usia juga sangat menguras tenaga sehingga membuat kesehatan ikut menurun yang juga dapat memicu stres.

BACA JUGA:Peringati Harganas ke-31, BKKBN Provinsi Bengkulu Gelar Bhaksos Pelayanan KB

BACA JUGA:7 Manfaat Buah Peach untuk Kesehatan, Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Salah Satunya

3. Kematian kerabat, pasangan hidup atau teman dekat yang berada di panti


--Sumber foto: (Web/bali.tribunnews.com)

Penyebab stres pada lansia selanjutnya adalah kematian kerabat pasangan hidup atau teman dekat.

Rasa sakit akibat ditinggalkan menjadi pemicu utama stress pada lansia, hal tersebut karena ketika ditinggalkan orang cenderung merasa sedih dan berfikir berlebihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: