KPU

Perum Bulog Bengkulu Klaim Salurkan 18 Ribu Ton SPHP untuk Kendalikan Harga Beras di Masyarakat

Perum Bulog Bengkulu Klaim Salurkan 18 Ribu Ton SPHP untuk Kendalikan Harga Beras di Masyarakat

Perum Bulog Bengkulu mengklaim telah menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 18 ribu ton sejak Januari hingga awal Oktober 2024. --(Sumber Foto: Ilham/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Perum Bulog BENGKULU mengklaim telah menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 18 ribu ton sejak Januari hingga awal Oktober 2024. 

Beras SPHP tersebut didistribusikan ke pengecer, pasar tradisional, ritel modern, dan Rumah Pangan Kita (RPK) di Provinsi Bengkulu. 

BACA JUGA:Polisi Amankan 2 Pelaku Penyalahgunaan Narkotika, Kerap Beraksi di Kawasan Argamakmur

"Total yang telah kami salurkan mencapai 18.200 ton, atau 93 persen dari target 20 ribu ton," kata Kepala Perum Bulog Kanwil Bengkulu, Dodi Syahrial, pada Selasa, 15 Oktober 2024.

Menurut Dodi, program ini merupakan upaya pemerintah melalui Badan Pangan Nasional untuk menekan harga beras di pasaran agar tetap stabil.

BACA JUGA:DPRD Seluma Usulkan Pimpinan Definitif untuk Waka I dan II, Ketua Umum Belum

Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawatir mengenai ketersediaan dan harga pangan, terutama beras.

Dodi menjelaskan bahwa pihaknya mendapat tugas dari pemerintah untuk menyalurkan beras SPHP sebanyak 20 ribu ton sepanjang tahun 2024. 

BACA JUGA:Pelamar PPPK Nakes Pemprov Bengkulu Belum Ada yang Memenuhi Syarat Jelang 5 Hari Penutupan

"Program SPHP adalah bagian dari strategi untuk menstabilkan harga beras di pasar agar tetap terjangkau bagi masyarakat dan memastikan pasokan tetap tersedia," ujarnya.

Ia menambahkan, penyaluran beras SPHP akan terus dilakukan meskipun target realisasinya sudah mencapai 100 persen.

BACA JUGA:Warga Binduriang Sepakat Dukung Rohidin, Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Sektor Pertanian Jadi Bukti

Penyaluran ini akan dilanjutkan jika permintaan masyarakat masih tinggi, terutama menjelang Pilkada dan hari-hari besar keagamaan seperti Natal dan Tahun Baru.

"Target kami memang 20 ribu ton. Jika ada permintaan yang meningkat di pasar, target tersebut bisa terlampaui," kata Dodi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: