Kebakaran Lahan Gambut di Pekik Nyaring Meluas, Sudah 30 Hektar
BETVNEWS,- Kebakaran lahan gambut di wilayah Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) semakin meluas. Api bahkan terus menimbulkan asap putih tebal, yang membuat BPBD Kabupaten Benteng menetapkan kebakaran lahan dengan status darurat. Api terus melalap lahan gambut yang telah mengering dan sudah mendekati lahan pemukiman warga. Suasana sesak pun terjadi di sekitar lokasi kebakaran lantaran asap putih semakin pekat. Kebakaran lahan yang terjadi sejak tanggal 12 November ini terus meluas dan mendekati pemukiman warga. Saat ini, tercatat sekitar 30 hektare lahan telah terbakar dan hanya berjarak sekitar 200 meter ke rumah warga Desa Sri Kuncoro. "Dari hasil analisa kita, kedalaman api mencapai 2-5 meter di bawah permukaan lahan. Suhu udara di sekitar lokasi kebakaran terasa sangat panas,"ungkap Samsul Bahri, Kepala Pelaksana BPBD Benteng. Sementara dalam kondisi musim kemarau seperti saat ini, pihaknya BPBD bersama instansi terkait tak bisa berbuat banyak untuk memadamkan api. Langkah yang diambil adalah dengan membuat siring pembatas agar kebakaran tak terus meluas. Disisi lain, BPBD, Dinas Sosial serta Dinas Pemadam Kebakaran Benteng telah memasang tenda atau pos jaga. Sejumlah personel juga diterjunkan untuk membantu memadamkan api. "2 unit alat berat dari Dinas PUPR Provinsi dan Dinas PUPR Benteng telah terjun ke lokasi. Alat berat dikerahkan untuk membuat siring pembatas agar api tak bisa menjangkau pemukiman warga," Jelas Samsul. Secara keseluruhan, tercatat sebanyak 15 orang warga terkena dampak kebakaran. Dimulai dari lahan perkebunan karet, sawit atau tanaman sayuran.Titik api sendiri berawal dari Desa Pekik Nyaring dan meluas secara perlahan. Sedangkan untuk penyebabnya belum bisa diketahui secara pasti, Dandim 0407 Kota Bengkulu, Kolonel Inf. Uchi Cambayong menegaskan, pihaknya telah menerjunkan personel untuk membantu proses pemadaman api. Disisi lain, Dandim juga mengimbau agar warga berhati-hati membakar disaat musim kemarau. "Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak membersihkan lahan dengan cara membakar. Terlebih lagi saat musim kemarau," Jelas Dandim. (Ronal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: