KPU

Generasi Muda Enggan Menjadi Penutur Bahasa Daerah Karena Dianggap Kurang Gaul

Generasi Muda Enggan Menjadi Penutur Bahasa Daerah Karena Dianggap Kurang Gaul

Penulis artikel, Ando Ramadika S.Ak., mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Bengkulu. --(Sumber Foto: Tim/BETV)

Bahasa ini termasuk bahasa yang terancam punah karena jumlah penuturnya yang sangat sedikit. Soewandi (2017) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa "Bahasa Enggano memiliki struktur morfologis yang unik, berbeda dengan bahasa-bahasa lain di Sumatra." 

Bahasa ini menunjukkan kekayaan bahasa yang sangat unik dan langka di Bengkulu, sehingga perlu dilestarikan agar tidak punah. 

BACA JUGA:Ketahui Arti Warna Memar pada Tubuh Ini, Mulai Warna Merah hingga Keunguan

Keberagaman bahasa di Bengkulu menghadapi berbagai tantangan, terutama karena pengaruh modernisasi yang kuat. Banyak masyarakat yang mulai beralih menggunakan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, dan hal ini mengancam kelangsungan bahasa daerah.

Rosmini dkk. (2020) menyarankan agar dilakukan program pendidikan yang mengenalkan bahasa daerah kepada generasi muda. 

"Pendidikan bahasa daerah sangat penting untuk menjaga keberlangsungan bahasa-bahasa daerah di Bengkulu," ungkap Rosmini.

BACA JUGA:5 Cara Alami Obati Memar pada Tubuh, Cepat dan Efektif!

Beberapa sekolah di Bengkulu telah memasukkan pelajaran bahasa daerah sebagai muatan lokal, yang diharapkan dapat membantu melestarikan bahasa daerah ini. 

Anak muda merasa malu dalam menuturkan bahasa daerah dikarenakan mereka merasa kurang gaul, padahal anak muda memiliki peran sentral dalam pelestarian keberagamaan bahasa daerah terutama di Bengkulu. 

Melalui banyak platform yang saya bangun seperti TikTok dan Instagram (@roykiosaki1) bahasa daerah Bengkulu tetap jadi DNA konten utama.

BACA JUGA:Ada Japanese Plum hingga Damson Plum, Ini Jenis-jenis Buah Plum yang Ada di Dunia, Mana Favoritmu?

Itu merupakan langkah konkret saya dalam mengajak anak muda tetap melestarikan bahasa dan budaya daerah serta memilki rasa bangga menjadi penuturnya. 

Anak muda harus merasa bangga, supaya timbul rasa cinta, dan apapun perannya dalam kehidupan dia akan tetap membawa bahasa tersebut sebagai identitas dirinya.   

Keberagaman bahasa di Bengkulu merupakan kekayaan budaya yang penting untuk dijaga.

Bahasa Rejang, Melayu Bengkulu, Serawai, Lembak, dan Enggano masing-masing memiliki keunikan yang mencerminkan identitas budaya lokal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: