Ekspor Bengkulu Turun Signifikan, Neraca Perdagangan Surplus 16,88 Juta USD

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME, menjelaskan bahwa komoditas ekspor yang dominan di Bengkulu, seperti batubara, cangkang sawit, dan lintah, belum dapat memberikan gambaran ekspor yang utuh.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi BENGKULU mencatatkan nilai ekspor BENGKULU pada Desember 2024 sebesar 17,14 juta USD. Angka ini mengalami penurunan signifikan sebesar 24,24 persen dibandingkan dengan November 2024 yang tercatat sebesar 22,63 juta USD.
Selain itu, nilai ekspor pada Desember 2024 juga turun drastis sebesar 36,40 persen jika dibandingkan dengan Desember 2023 yang mencapai 26,95 juta USD.
BACA JUGA:DLH Kota Bengkulu Terapkan Teknologi Pirolisis untuk Kelola Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar
Di sisi lain, nilai impor Provinsi Bengkulu pada Desember 2024 tercatat hanya sebesar 0,26 juta USD. Namun, nilai impor ini tidak dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya karena sejak September 2021, tidak ada aktivitas impor yang tercatat di Bengkulu.
Meski nilai ekspor mengalami penurunan, neraca perdagangan Bengkulu tetap mencatat surplus sebesar 16,88 juta USD. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan surplus pada Desember 2023 yang mencapai 26,95 juta USD, neraca perdagangan ini mengalami penurunan sebesar 37,38 persen.
BACA JUGA:UMKM di Kota Bengkulu Wajib Kantongi NIB untuk Mendapatkan Gas LPG 3 Kg
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME, menjelaskan bahwa komoditas ekspor yang dominan di Bengkulu, seperti batubara, cangkang sawit, dan lintah, belum dapat memberikan gambaran ekspor yang utuh.
Menurutnya, Bengkulu sebenarnya memiliki potensi komoditas lain yang bisa menjadi sumber ekspor, seperti kopi, teh, dan Crude Palm Oil (CPO). Namun, ada indikasi bahwa komoditas-komoditas tersebut tercatat sebagai ekspor dari daerah lain.
BACA JUGA:Penyesuaian Jam Belajar Siswa di Sekolah Kota Bengkulu Selama Ramadhan 2025
“Komoditas ekspor kita kurang nendang. Padahal kita ada komoditas kopi, teh, dan CPO yang bisa jadi sumber ekspor. Namun komoditas ini ada indikasi dicatat di daerah lain,” kata Win Rizal.
Dia juga menekankan pentingnya pemerintah daerah untuk mengoptimalkan potensi komoditas daerah serta memperkuat hubungan antar daerah agar ekspor Bengkulu tercatat dengan benar.
BACA JUGA:Beri Penerangan Hukum, Kejari Mukomuko Sosialisasikan Jaksa Garda Desa
"Sebenarnya kalau ekspor itu (tercatat di daerah lain) benar-benar bisa klaim, tentunya perekonomian Bengkulu bisa lebih besar lagi," ujar Win Rizal.
Lebih lanjut, komoditas utama ekspor Bengkulu, yaitu batubara, menjadi perhatian khusus. Mengingat batubara merupakan sumber daya alam yang terbatas dan akan habis di masa depan, Win Rizal mengingatkan agar pemerintah daerah melakukan antisipasi yang matang untuk menjaga keberlanjutan perekonomian daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: