Petani di Seluma Keluhkan Tengkulak Beli Gabah di Bawah Harga Pemerintah

Petani di Seluma Keluhkan Tengkulak Beli Gabah di Bawah Harga Pemerintah

Petani di Seluma Keluhkan Tengkulak Beli Gabah di Bawah Harga Pemerintah--(Sumber Foto: Jul/BETV)

BENGKULU, BETVNEWSPetani di Kabupaten Seluma mengeluhkan rendahnya harga jual gabah hasil panen. Lantaran para tengkulak masih membeli gabah di bawah harga Pokok Penjualan (HPP) yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yakni sebesar Rp6.500 per kilogram.

Seftian, salah satu petani dari Desa Air Latak, Kecamatan Seluma Barat, mengatakan bahwa tengkulak di wilayahnya hanya membeli gabah dengan harga Rp6.000 per kilogram. Angka ini jelas berada di bawah ketentuan resmi pemerintah.

"Masih di bawah harga HPP. Tengkulak masih membeli gabah Rp6.000 per kilogram. Itu sudah paling mahal kalau di desa kami," ujar Seftian.

BACA JUGA:CJH Seluma Dijadwalkan Berangkat ke Tanah Suci 4 Mei

BACA JUGA:Banyak Diburu Warga, Toko Emas di Kota Bengkulu Kehabisan Stok Logam Mulia

Harga gabah yang tidak sesuai dengan regulasi tersebut membuat petani berada dalam posisi sulit.

Meskipun merasa dirugikan, mereka terpaksa menjual hasil panen dengan harga yang ditawarkan tengkulak karena kebutuhan hidup dan modal untuk menanam kembali.

"Mau gimana lagi, Bang. Terpaksa kami jual dengan harga yang ditawar tengkulak. Ditahan juga percuma, kami butuh modal lagi untuk menanam padi dan untuk kebutuhan sehari-hari," keluhnya.

BACA JUGA:Dari Lokal ke Pasar Global, UMKM Songket Binaan BRI Sukses Bersaing di Kancah Internasional

BACA JUGA:Dari Lokal ke Pasar Global, UMKM Songket Binaan BRI Sukses Bersaing di Kancah Internasional

Seftian dan para petani lainnya berharap agar Pemerintah Kabupaten Seluma, khususnya Dinas Pertanian, dapat segera turun tangan dan mengecek langsung kondisi di lapangan.

"Harapan kami, ya, harga gabah sesuai dengan HPP. Jadi tolong Dinas Pertanian cek ke lapangan. Kenapa tengkulak ini tidak membeli gabah sesuai ketentuan HPP," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: