3. Putus sekolah sejak SMP dan bekerja berjualan telur gulung
Tiko yang saat ini berusia 23 tahun putus sekolah sejak kelas satu SMP. Ini terjadi karena dia tidak punya uang.
Untuk bertahan hidup, seperti mandi dan memasak, Tiko dan ibunya biasa menampung air hujan. Selain itu, Tiko juga berhasil mencari nafkah dengan berjualan telur gulung.
Ia juga pernah meminta bantuan warga sekitar untuk bekerja sebagai operator warnet. Dengan ketekunan dan sikap yang baik, Tiko bisa bekerja sebagai satpam perumahan.
4. Memutuskan hubungan dengan keluarga besar
Selama tinggal di rumah mewah yang terbengkalai itu, tidak ada keluarga atau kerabat Tiko yang menghubungi mereka untuk memberikan bantuan.
Tiko mengaku kehilangan kontak dengan semua saudara kandungnya, termasuk ayah kandungnya sendiri.
5. Tak Ingin Lepas dari Ibu
Penyakit kejiwaan Eny tidak tertangani dengan baik karena tidak ada uang dan kondisi kesehatannya semakin memburuk.
Selain itu, Ibu Eny juga tidak suka bertemu banyak orang dan bisa bertindak agresif. Selama 11 tahun, Tiko dengan sabar merawat ibunya yang mengalami gangguan kejiwaan tanpa mengeluh sedikitpun.
Hingga akhirnya, kisah Tiko menjadi viral dan banyak bantuan berdatangan untuk membantu Tiko dan ibunya. Setelah viral, banyak bantuan datang untuk membantu Tiko.
Ia sempat menolak saat ibunya akan dipindahkan ke rumah sakit karena Tiko tak ingin berpisah dengan ibunya. Tiko ingin terus menemani ibunya.
BACA JUGA:Kabar Baik! Kuota BBM Pertalite 2023 Naik, Segini Jumlahnya
Saat ini, Eny tengah menjalani perawatan medis di RSKD, Duren Sawit, Jakarta Timur. Kini, Tiko bisa lebih tenang merawat ibunya karena sudah ditangani oleh para profesional.
(**)