Bangunan yang ditinggikan kembali pondasinya itupun diberi nama Kabah. Setelah selesai membangun Kabah, Allah SWT memerintahkannya untuk mensucikan tempat itu dari perbuatan-perbuatan terlarang (najis dan syirik).
Hal tersebut dilakukan untuk memberi kenyamanan kepada orang-orang yang akan thawaf, shalat, ruku, dan sujud di tempat itu. Kisah ini sebagaimana yang diabadikan dalam surat Al Baqarah ayat 125.
BACA JUGA:Kuota Haji Bengkulu Tengah Bertambah 17 Jemaah
Selanjutnya, Allah SWT memerintahkan kepada Ibrahim agar memanggil orang untuk mendatangi tempat itu guna melaksanakan ibadah yang kemudian disebut dengan ibadah haji. Firman Allah SWT dalam surat Al Hajj ayat 27:
وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ ۙ
“(Wahai Ibrahim, serulah manusia untuk (mengerjakan) haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.”
Merujuk pada ayat di atas, haji merupakan ibadah wajib yang telah diperintahkan sejak zaman Nabi Ibrahim.
BACA JUGA:Alhamdulillah! Ada Doa Ketampanan Nabi Yusuf, Bisa Diamalkan Ibu Hamil Agar Anak Gagah dan Tampan
Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Ibrahim agar menyeru manusia untuk mengerjakan ibadah haji ke Baitullah dan menyampaikan kepada mereka bahwa ibadah haji itu termasuk ibadah yang diwajibkan bagi kaum Muslimin. Wallahu’alam.
Demikian sejarah singkat mengenai ibadah haji, selamat menunaikan ibadah haji bagi umat muslim yang akan melaksanakan pada tahun ini.
Semoga hajinya mabrur dan semua amal ibadahnya bisa diterima Allah SWT.(*)
Baca dan Cari Artikel Lainnya di Google News