Lima orang tersebut diketahui adalah pengusaha Inggris Hamish Harding, CEO dan pendiri OceanGate Stockton Rush, penjelajah Prancis Paul-Henri Nargeolet, pengusaha Inggris-Pakistan Shahzada Dawood dan putranya Sulaiman Dawood.
Menurut keterangan, seorang pengusaha dan penjelajah asal Inggris, Hamish Harding (58) termasuk dari 5 orang yang berada di kapal selam yang hilang.
Bahkan, di media sosial akhir pekan, Harding sempat mengatakan tentang misinya menuju bangkai kapal Titanic.
Namun, ditambahkan lagi olehnya, "musim dingin terburuk di Newfoundland dalam 40 tahun terakhir, kemungkinan misi ini akan menjadi misi berawak pertama dan satu-satunya ke Titanic pada 2023".
Selanjutnya salah satu pengusaha Pakistan Shahzada Dawood (48) bersama putranya yakni Suleman, diketahui memang berada di dalam kapal selam wisata Titan. Hal tersebut menurut keterangan dari keluarganya.
BACA JUGA:Penanaman 1.000 Bibit Mangrove di Pulau Baai Bengkulu
Lalu Paul-Henri Nargolet (77) merupakan seorang penjelajah Prancis sekaligus direktur penelitian bawah laut di perusahaan yang juga punya hak atas bangkai dari kapal Titanic.
Ia juga seorang mantan penyelam di angkatan laut, sebelumnya pernah melakukan perjalanan di bangkai Titanic.
BACA JUGA:8 Wisata Air Terjun di Indonesia Menyimpan Misteri, Nomor 2 Konon Jadi Kampung Makhluk Gaib
Terakhir ada Stockton Rush sebagai pendiri maupun CEO OceanGate yang mengoperasikan Titan serta layanan penyelaman menuju bangkai Titanic.
Hilangnya kapal selam wisata Titanic diketahui sejak Minggu, 18 Juni 2023, hingga kini pencarian telah dihentikan.
Laksamana Muda John Mauger dari Penjaga Pantai AS mengatakan tentang jasad kelima orang tersebut, diduga tidak akan dapat ditemukan.
BACA JUGA:Petualang Sejati, Wisata Ekstrem Indonesia Ternyata Ada Disini
"Ini adalah lingkungan yang sangat tak kenal ampun di dasar laut. Puing-puing konsisten dengan bencana ledakan kapal. Kami akan terus bekerja dan mencari daerah di bawah sana tapi saya tidak punya jawaban tentang prospek saat ini," kata Mauger.