Setelah itu, Hawaii menjadi perhatian dari sejumlah negara seperti bangsa Eropa dan Amerika, mereka datang dengan sejumlah kepentingan dan tujuan tertentu.
Tidak terduga, para pendatang malah membawa suatu wabah penyakit, bahkan mematikan hingga seperlima dari penduduk Hawaii meninggal karena wabah tersebut.
Mendekati akhir abad ke-18, sejumlah kepala suku melakukan persaingan dengan tujuan mendapat kekuasaan.
Hal tersebut menimbulkan adanya berbagai perang terjadi, hingga kemudian ada penguasa yang berhasil menjatuhkan kepala suku lainnya.
BACA JUGA:Petualang Sejati, Wisata Ekstrem Indonesia Ternyata Ada Disini
Nah, penguasa itu dikenal dengan sebutan Raja Kamehameha Agung, sebagai pendiri sebuah Dinasti Kamehameha pada 1795.
Secara bersamaan, sejumlah pedagang asal Amerika berkunjung dengan tujuan mengeksploitasi kayu cendana.
Hingga banyak dari misionaris Protestan asal Amerika kemudian datang, dengan maksud melakukan kristenisasi pada penduduk dan anggota kerajaan pada 1819.
BACA JUGA:8 Wisata Air Terjun di Indonesia Menyimpan Misteri, Nomor 2 Konon Jadi Kampung Makhluk Gaib
Lantas kedatangan mereka ternyata membawa sebuah perubahan tak terduga baik dalam politik, budaya, ekonomi, hingga agama di Hawaii.
Dari sinilah terjadi konflik terhadap kerajaan Hawaii dan sejumlah orang Amerika.
Pada 1840-an, situasi yang terjadi semakin kacau, ketika kekuasaaan Raja Hawaii diganggu sebab menarapkan pemerintahan monarki konstitusional.
BACA JUGA:Batu Dinding Kilo Tiga Amurang, Wisata Ekstrem di Sulawesi Utara, Surganya Pecinta Panjat Tebing
Ada sekelompak ekspatriat Amerika yang mana mendapat dukungan dari divisi Marinir AS, lantas kemudian berhasil menurunkan Ratu Liliuokalani sebagai penguasa terakhir di Hawaii.
Nah, inilah sejarah Kepulauan Hawaii yang pernah merdeka. Semoga bermanfaat.(*)