BENGKULU, BETVNEWS - Petani Kelapa Sawit di Desa Talang Tinggi Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma mengeluhkan hasil panen buah sawit yang menurun drastis.
Penurunan hasil panen buah sawit tersebut disebabkan tanaman kelapa sawit mengalami musim trek berkepanjangan, sehingga buah yang dihasilkan tidak maksimal.
Musim trek sendiri adalah musim perkebunan yang tidak menghasilkan panen seperti biasanya dan hasil panen buah menurun drastis.
BACA JUGA:Habitat Terdesak, Indukan Gajah Sumatera Ditemukan Mati di HPT Air Ipuh
Aliansyah Putra, petani kelapa sawit mengatakan, musim trek yang dialaminya sudah terjadi sejak 4 bulan terakhir.
Bahkan, ia menuturkan bahwa hasil panen kelapa sawit mengalami penurunan hingga 50 persen.
BACA JUGA:Rapat Paripurna HUT Kepahiang ke-20, DPRD Minta ASN Tingkatkan Netralitas dalam Pemilu
"Sejak pertengahan September sampai saat ini masih mengalami trek, sekarang paling kencang cuma 400 kilogram bahkan pernah 200 kilogram dari 1 hektare kebun. Biasanya kalau buah sedang banyak minimal 800 kilogram," katanya.
BACA JUGA:Sempat Dinyatakan Hilang Saat Mencari Ikan, Warga Desa Jambat Akar Berhasil Ditemukan
Dijelaskannya, saat ini putaran panen kelapa sawit miliknya bukan lagi 2 atau 3 minggu sekali, tapi sudah masuk putaran 1 bulan sekali.
Hal tersebut disebabkan karena banyaknya batang kelapa sawit yang tidak berbuah. Sehingga hasil panen kelapa sawit miliknya turun hingga 50 persen
BACA JUGA:Jelang Penutupan Pendaftaran, 877 Calon PTPS di Kota Bengkulu Sudah Mendaftar
"Sampai 50 persen menurun penghasilan panen saya. Kalau musim Trek seperti ini, putaran panen sudah 1 bulan sekali, biasanya kalau normal 2 atau 3 minggu sekali," Kata Alinsyah Putra.
BACA JUGA:KPU Kaur Laksanakan Penyortiran dan Pelipatan Surat Suara DPD RI
Selain itu, pemanen kelapa sawit pun juga turut terkena imbas akibat musim trek berkepanjangan ini.