Sementara itu, Gubernur Rohidin meminta, selama proses pelaksanaan Pleno di kecamatan para penyelenggara Pemilu juga diminta mengedepankan kejujuran dan tidak berlaku kecurangan.
"Kami minta kepada semua penyelenggara mengedepankan kejujuran jangan pernah ada sedikitpun manipulasi suara karena suara masyarakat harus betul dijaga. Ini saya ingatkan," tambah Gubernur Rohidin.
BACA JUGA:Real Count KPU Pilpres Sementara: 73,58 Persen Data Masuk, Prabowo-Gibran Masih Unggul
Selain itu, Gubernur Rohidin juga menilai proses terjadi keributan selama pemilu itu dikarenakan adanya dugaan manipulasi suara yang dinilai merugikan salah satu calon atau saksi suara para calon tersebut.
"Kalaupun dia menang artinya suara rakyat untuk dia. Kalaupun dia harus kalah artinya posisinya harus kalah. Memancing keributan itu sering ada dugaan manipulasi (suara pemilu) itu," Demikian Gubernur Rohidin. (*)