a. Perubahan suhu yang lebih rendah pada malam hari, sehingga mendorong asam urat untuk membentuk kristal yang menimbulkan rasa sakit.
b. Faktor karbon dioksida yang tidak dikeluarkan secara ekstra selama tidur dapat meningkatkan tingkat keasaman darah. Alhasil memicu produksi asam urat.
c. Faktor sleep apnea yang diderita oleh Anda. Menurut Arthritis Research and Therapy, penderita sleep apnea berpotensi 1,86 kali untuk memiliki asam urat. Namun, bisa didukung oleh faktor lain, seperti usia yang lebih tua, jenis kelamin laki-laki, indeks masa tubuh (BMI) memasuki level obesitas.
BACA JUGA:Minuman Herbal dr Zaidul Akbar Ampuh Menyembuhkan Asam Urat, Yuk Ikuti Resepnya
4. Nyeri yang Tiba-tiba Datang dan Pergi
Selain nyeri yang terjadi pada malam hari dan mengganggu waktu tidur, nyeri yang terjadi akibat asam urat ini juga dapat datang dan pergi begitu saja.
Terkadang penderitanya akan mengalami rasa sakit yang tak tertahankan lalu beberapa hari kemudian rasa sakit itu tidak akan muncul dalam waktu yang lama sehingga seringkali penderitanya akan menganggap jika hal tersebut sama sekali bukan apa-apa dan mengabaikannya.
Oleh sebab itu, banyak penderita asam urat yang mengabaikan hal ini berujung mengalami sakit yang semakin parah.
Meski gejala asam urat ini dapat hilang dengan sendirinya, namun tidak menutup kemungkinan jika gejala ini akan timbul di waktu tertentu sehingga sebaiknya segera periksakan diri ke dokter jika merasakan sakti di area persendian.
BACA JUGA:7 Pantangan Makanan untuk Penderita Asam Urat, Ada Jeroan hingga Seafood
5. Demam dan Menggigil
Pada beberapa orang, demam, menggigil, serta tubuh yang lemas yang menyerupai gejala flu ini merupakan gejala awal dari munculnya asam urat lantaran kristal asam urat yang menumpuk melepas protein sitokin.
Sitokin sendiri berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh sehingga apabila terlepas dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun dan diikuti oleh radang sendi.
BACA JUGA:Rendah Purin, 6 Makanan Ini Baik untuk Penderita Asam Urat, Ada Yoghurt hingga Ikan Salmon