Brain rot juga dapat memengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan gangguan pencernaan.
Hal ini lantaran stres berlebihan yang sering menyertai brain rot dapat menyebabkan gangguan seperti maag, sindrom iritasi usus besar (IBS), atau sembelit.
Ketidakseimbangan ini dapat terjadi karena otak dan sistem pencernaan saling terhubung melalui sumbu otak-usus yang sangat sensitif terhadap perubahan mental.
BACA JUGA:7 Bahan Alami Ini Biasa Digunakan untuk Menghilangkan Panu, Apa Saja?
BACA JUGA:Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Pemda di Bengkulu Turun Rp617,5 Miliar
4. Meningkatkan Risiko Penyakit Kronis
Kondisi brain rot yang berkepanjangan juga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
Hal ini disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat, termasuk minimnya aktivitas fisik, konsumsi makanan tidak bergizi, serta kurang tidur.
Semua faktor ini berkontribusi pada penurunan fungsi tubuh secara keseluruhan sehingga penting untuk melakukan pencegahan.
BACA JUGA:Unik, Ini 4 Kreasi Masakan Olahan Daun Pohpohan, Ada Tumisan hingga Nasi Goreng
BACA JUGA:9 Cara Mudah Menghilangkan Panu di Kulit Wajah, Dijamin Terangkat Sampai ke Akarnya
5. Gangguan Keseimbangan Hormon
Brain rot juga dapat mengacaukan produksi hormon dalam tubuh sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan hormon.
Selain kortisol, hormon lain seperti serotonin dan dopamin, yang berperan dalam menjaga suasana hati juga juga dapat terganggu.
Ketidakseimbangan hormon ini sering menyebabkan perubahan suasana hati yang drastis, kelelahan mental, dan penurunan gairah hidup.
BACA JUGA:Diskominfotik Provinsi Bengkulu Studi Tiru ke Bali untuk Penguatan Publikasi dan Digitalisasi