BACA JUGA:Polresta Bengkulu Berhasil Gagalkan Peredaran Ganja 6 Kilogram Asal Padang
3. Ketergantungan pada Gadget
--(Sumber : iStockPhoto)
Paparan berlebihan terhadap perangkat digital juga dapat menyebabkan anak menjadi ketergantungan terhadap gadget ini.
Anak yang mengalami ketergantungan ini sering kali merasa sulit untuk menikmati aktivitas lain yang lebih bermanfaat, seperti bermain di luar atau membaca buku.
Ketergantungan ini tentunya dapat memperburuk brain rot dan menghambat perkembangan otak anak sehingga penting untuk mencegah hal ini terjadi.
BACA JUGA:Balai Bahasa Provinsi Bengkulu Telah Terjemahkan 73 Cerita Anak Selama 2024
BACA JUGA:Penyaluran Program Kartu Bengkulu Sejahtera Tahap 4 Ditunda, Ini Sebabnya
4. Penurunan Kreativitas
Brain rot juga sering kali mengurangi kemampuan anak untuk berpikir kreatif sehingga anak yang terlalu sering mengonsumsi konten pasif, seperti video atau game, cenderung kurang aktif dalam menciptakan ide-ide baru.
Kreativitas mereka bisa terhambat karena otak tidak dilatih untuk berpikir secara mandiri atau menemukan solusi baru.
BACA JUGA:Tes SKB CPNS Kota Bengkulu Digelar 19-20 Desember di Asrama Haji
BACA JUGA:Warga Kota Bengkulu Laporkan Kasus Mafia Tanah, Oknum Berseragam Diduga Terlibat
5. Gangguan Emosi dan Perilaku
--(Sumber : iStockPhoto)
Brain rot juga dapat memengaruhi emosi dan perilaku anak sehingga kondisi ini menyebabkan anak mungkin menjadi mudah marah, cemas, atau bahkan apatis terhadap aktivitas yang biasanya mereka nikmati.