Menilik Pro dan Kontra Wacana Pemilu Sistem Proporsional Tertutup

Menilik Pro dan Kontra Wacana Pemilu Sistem Proporsional Tertutup

Foto merupakan ilustrasi.--(Sumber Foto: Medcom.id)

BACA JUGA:Buka Family Gathering BETV, Sukatno: Selamat Siaran 24 Jam BETV Beken

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengkritik rencana KPU menerapkan sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024.

Menurutnya, ada upaya dari parpol tertentu untuk mendorong KPU menerapkan sistem ini.

BACA JUGA:Jupri, Pria Penyawer Qariah Di Pandeglang Akhirnya Minta Maaf Usai Viral

Tujuannya, agar partai politik tertentu bisa bertahan dalam kekuasaan. Fahri mengungkapkan, jika sistem pemilu proporsional diterapkan, akan ada ketergantungan nama pejabat publik yang ditentukan partai.

Hal ini membuat partai memiliki kekuatan yang sangat besar.

BACA JUGA:Wow! Ternyata Ini Manfaat Sarapan Nasi untuk Tubuh

Sementara di sisi lain, Ketua KPU Hasyim Asy'ari menyampaikan pro serta setuju dengan sistem pemilu proporsional tertutup.

Hal itu disampaikan jauh-jauh hari, sebelum perkaranya diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

BACA JUGA:Jangan Langsung Beraktivitas, Lakukan Ini Dulu Setelah Kamu Bangun Tidur!

Menurut Hasyim Asy'ari, beberapa keunggulan surat suara proporsional tertutup dibandingkan surat suara terbuka. Alasannya, yakni desain surat suara yang lebih sederhana dan desain surat suara yang sama di seluruh Indonesia.

Tak hanya itu, anggaran keluar dinilai lebih murah dibandingkan proporsional terbuka. Hal tersebut karena anggaran pencetakan surat suara sama di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: IJP, Tempat Kursus Musik Berkualitas di Bengkulu

Pendapat serupa diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD.

Dirinya juga mendukung kemungkinan digelarnya kembali pemilihan umum tertutup. (**) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: