Jadi Penyakit Endemik, Simak Deretan Fakta Tentang Demam Keong

Jadi Penyakit Endemik, Simak Deretan Fakta Tentang Demam Keong

Keong, hewan yang membawa cacing parasit penyebab demam keong.--(Sumber Foto: CNN Indonesia)

Saat terinfeksi cacing, parasit tersebut dapat bertahan di dalam tubuh selama bertahun-tahun dan merusak berbagai organ, seperti kandung kemih, ginjal, dan hati.

BACA JUGA:Deteksi Dini Sebelum Terlambat, Kenali Gejala-gejala Awal Diabetes Berikut

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dari segi dampak, penyakit ini menempati urutan kedua setelah malaria sebagai penyakit parasit paling mematikan.

BACA JUGA:Pelantikan 230 Pejabat Fungsional

2. Ditularkan melalui air yang terkontaminasi

Penyakit ini terjadi karena adanya infeksi cacing darah dari genus schistosoma. 

Ada tiga jenis cacing yang paling sering menginfeksi manusia, yaitu Schistosoma mansoni, S. haematobium, dan S. japonicum.

BACA JUGA:DPRD Kepahiang Bentuk Pansus Bahas 3 Raperda

Cacing ini dapat ditemukan pada siput air tawar dan seseorang dapat terinfeksi schistosoma ketika cacing yang masih dalam bentuk larva menembus kulit ketika orang tersebut bersentuhan dengan air yang terkontaminasi.

BACA JUGA:Calamansy Restaurant di Bencoolen Mall, Ada Promo 20 Persen dan Bundling

Di dalam tubuh, larva berkembang menjadi cacing dewasa dan penderita schistosomiasis dapat mencemari sumber air bersih dengan feses atau urine yang mengandung telur parasit.

BACA JUGA:Konsumsi Jahe Secara Rutin, Intip Manfaatnya di Sini!

Keong atau siput pembawa parasit ini hidup di air tawar, seperti sungai, danau, waduk atau kolam. 

Mandi dengan air langsung dari danau atau sungai yang tidak disaring bisa menyebabkan tertular penyakit.

BACA JUGA:Terkena Biduran dari Berbagai Faktor, Berikut Cara Mengatasinya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: