Megawati Sindir Ibu-ibu Pengajian, Begini Reaksi Netizen hingga Ketua MUI

BACA JUGA:Hati-hati! Ini Dampak Musim Kemarau Jika Lebih Kering dari Tahun Sebelumnya

"Maaf beribu maaf, pengajian itu urusan manusia dan penciptanya. Jangankan ibu, Presiden saja tidak bisa melarang, apalagi ini merupakan hak yg dilindungi oleh UUD 1945," ungkap Eva melalui akun Twitter pribadinya @DrEvaChaniago.

BACA JUGA:Musim Kemarau 2023 Diprediksi Bakal Lebih Kering, Ternyata Ini Penyebabnya

Respons lain juga disampaikan oleh KH Cholil Nafis, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah sekaligus Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

BACA JUGA:Disdukcapil Kepahiang Kebut Perekaman E-KTP

KH Cholil Nafis memafkan Megawati yang telah menyampaikan permintaan maaf sebelumnya.Namun, dirinya menegaskan agar Megawati tidak lagi menyinggung ibu-ibu yang rajin mengaji hingga kapanpun.

BACA JUGA:Dapat DAK, Gedung Perpustakaan Daerah di Kepahiang Segera Dibangun

"Saya maafkan. Tapi tidak ada ceritanya ibu- rajin ngaji itu jadi bodoh dan tidak kreatif. Ngaji itu melatih hati dan melatih pikir. Keduanya banyak yang bisa memadukan sekaligus. Soal tak senang ngaji tidak apalah, tapi tak usah usil dengan ibu-ibu yg rajin ngaji sampai kapanpun," tulis KH Cholil Nafis dalam akun Twitter pribadinya.

BACA JUGA:Polisi Bekuk Seorang Pemuda Asal Empat Lawang

Selain itu, Pernyataan Megawati Soekarnoputri yang menyindir soal ibu-ibu pengajian juga ditanggapi oleh Andi Nurpati Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat. 

BACA JUGA:Begini Akibatnya Berkendara Malam Hari Tanpa Lampu!

Eks Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu mengungkapkan, pengajian tidak dilaksanakan setiap hari. 

Dirinya menuturkan, pengajian kadang dilakukan dalam waktu seminggu sekali atau bahkan sebulan sekali. 

BACA JUGA:Penggunjal BBM Subsidi Diamankan, Begini Modus Pelaku Kelabui Petugas SPBU!

Terlebih di dalam pengajian, menurut Andi, juga kadang banyak membahas perihal kesehatan. 

Sumber: