Benar-benar Cinta! Pesona Umar bin Khattab Sang Lelaki Agung Setelah Masuk Islam

Bukti dari kejujuran dan keimanannya adalah ucapannya, pada saat menyentuh dan mencium Hajar Aswad.

"Demi Allah, aku benar-benar mengetahui bahwa kamu hanya sebuah batu yang tidak bisa memberi manfaat dan mudarat. Seandainya aku tidak pernah melihat nabi SAW menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu.

BACA JUGA:Kisah Perang Uhud yang Dipimpin Langsung Oleh Nabi Muhammad dan Pelajaran di Dalamnya

Ibnu Abbas RA pernah berkata, "Tongkat kecil di tangan Umar, lebih menakutkan manusia daripada pedang di tangan orang selain beliau.

Jika mereka ingin menyampaikan sesuatu kepadanya, mereka menemui putrinya, Hafshah, karena segan kepada beliau."

Umar bin Khattab merupakan salah satu sahabat nabi sebagai khalifah kedua, yang mana sebelumnya adalah Abu Bakar As-Siddiq.

BACA JUGA:Masya Allah, Ternyata 'Sahabat' Nabi Muhammad Masih Hidup hingga Kini, Inilah Faktanya!

Setelah Abu Bakar As-Siddiq wafat, sepeninggalnya ia membuat sebuah wasiat di mana Umar bin Khattab ditunjuk untuk menggantikannya.

Hal tersebut kemudian diizinkan oleh semua perwakilan muslim kala itu. Semasa jabatannya Umar, ia dikenal sangat disegani dan ditakuti oleh negara-negara lain. Adapun sifat dari kepribadian Umar Bin Khattab yang perlu diketahui, yakni:

BACA JUGA:Keren! Inilah Sosok Wanita Tangguh Ummu Umarah, Perjuangan Muslimah Zaman Nabi Muhammad SAW

1. Adil

Sebagai orang yang adil, Umar Bin Khattab mewarisi sebuah jabatan kadi dari kabilah dan orang tuanya. Selain mempunyai kecerdasan, ia juga sudah terlatih dalam banyak urusan di masa Jahiliyah.

Sehingga tak heran jika kita mencontoh sifat yang dimiliki Umar, serta ia juga berkepribadian lurus lagi kuat, tidak memihak sebab Umar bukanlah orang yang lemah dan penakut.

BACA JUGA:Ada Malaikat yang Tidak Tersenyum Ketika Bertemu Nabi Muhammad, Begini Kisahnya

Sebagai keluarga Bani ‘Adi, Umar menjadi orang yang adil, ia sudah pernah merasakan pahit dan getirnya kezaliman yang dilakukan oleh kerabat mereka yakni Bani Abdu Syam.

Sumber: