Mengenal Tradisi Syawalan Unik Masyarakat Muslim Suku Jawa, Bagikan Ketupat Jembut

Mengenal Tradisi Syawalan Unik Masyarakat Muslim Suku Jawa, Bagikan Ketupat Jembut

Bagikan ketupat jembut.--(Sumber Foto: Ayo Semarang)

Sedangkan kelapa yang menjadi pelengkap ketupat jembut juga memiliki makna yaitu kekuatan iman dan kesabaran, semangat dan keberanian.

BACA JUGA:Shinzen Shiki, Tradisi Pernikahan Tradisional Jepang yang Unik dan Penuh Makna

Ketupa Jembut sudah ada sejak tahun 1950-an di beberapa kampung di sisi timur Kota Semarang Jawa Tengah.

BACA JUGA:Akutai Matsuri, Festival Memaki, Tradisi Budaya Jepang yang Unik dan Penuh Makna

Diantaranya Jaten, Genuksari hingga Pedurungan Tengah.

BACA JUGA:Tradisi Unik di Afrika, Agar Cantik Para Wanita Tato Gusi Warna Hitam

Tradisi Ketupat Jembut bermula dari keprihatinan warga yang mengalami perang dan ingin mengadakan syawalan setelah Idul Fitri.

BACA JUGA:Tradisi Unik di Jepang, Ada Festival yang Pesertanya Bebas Berkata Kasar, Ternyata Punya Makna yang Mendalam

Karena zaman perang sehingga tradisi syawalan digelar dengan bahan makanan sederhana, berupa ketupat dan sayur tauge.

Setelah itu bahan beras menjadi ketupa dan diisi syur tauge dibagikan kepada anak-anak dan warga sekitar sebagai bentuk silaturahmi dan kebersamaan warga dalam perayaan Idul Fitri.

Sehingga tradisi Syawalan ketupat jembut di Semarang Jawa Tengah ini memilki makna mengajarkan kita agar memilki hati yang bersih, rezeki yang subur, kuat iman menghadapi cobaan serta semangat berjuang dan berani.

BACA JUGA:Tradisi Unik Suku Chewa, Memotong Tenggorokan Jenazah, Cara Menghormati Orang Meninggal

Demikian mengenai tradisi syawalan unik masyarakat muslim Suku Jawa di Indonesia, semoga informasi ini bermanfaat yaa.

(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: