Asap PT Agra Sawitindo Tinggalkan Debu Warna Hitam, Warga Bengkulu Tengah Khawatir Terkena ISPA

Asap PT Agra Sawitindo Tinggalkan Debu Warna Hitam, Warga Bengkulu Tengah Khawatir Terkena ISPA

Diduga debu berwarna hitam pekat berasal dari cerobong asap PT Agra Sawitindo di Kabupaten Bengkulu Tengah yang terjadi dalam seminggu terakhir ini, mendapat keluhan dari warga Desa Ujung Karang Kecamatan Karang Tinggi.--(Sumber Foto: Ronal/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Diduga debu berwarna hitam pekat berasal dari cerobong asap PT Agra Sawitindo di Kabupaten Bengkulu Tengah yang terjadi dalam seminggu terakhir ini, mendapat keluhan dari warga Desa Ujung Karang Kecamatan Karang Tinggi.

BACA JUGA:Motor Dinas Terlibat Kecelakaan, ASN Bengkulu Tengah Patah Tulang Tangan dan Kaki

Asap PT Agra Sawitindo ini meninggalka debu hitam yang bisa dilihat jejaknya di teras halaman rumah warga.

Hal tersebut membuat warga khawatir terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

BACA JUGA:Polres Bengkulu Tengah Tindak Pelanggar Lalu Lintas, Mobnas Pun Ikut Terjaring

Salah satu warga Desa Ujung Karang Hartoni menjelaskan, ini terjadi selama 2 pekan terakhir, setiap kali menyapu rumah debu hitam pekat terkumpul, selain itu anghota kelaurganya mengalami sakit batuk dan pilek, kondisi tersebut sudah dksampaikan ke pihajk BPD agar minta ditindak lanjuti.

BACA JUGA:Bejat! Bapak di Seluma Cabuli Anak Kandung

"Kemungkinan besar debu hitam pekat ini berasal dari asap pabrik,  yang keluar dari cerobong asap milik Pt Agra Sawitindo, pasalnya memang terlihat asap pekat yang keluar dalam 2 minggu terakhir," kata Hartoni (Rabu 20 September 2023).

BACA JUGA:Terkendala Izin, Lahan Eks HGU PT BRI di Bengkulu Tengah Belum Bisa Dimanfaatkan

Sementara itu setelah disidak oleh pihak Dewan beberapa waktu lalu, sangat disesalkan hingga saat ini belum ada tanda perubahan dari dampak asap pabrik tersebut, meskipun pihak PT Agra Sawitindo mengakui adanya kerusakan atas mesin boiler mereka.

"Kita menegaskan agar pihak Pr Agra Sawitindo segera memperbaiki kerusakan, agar kondisi debu hitam dari asap tidak berdampak bagi warga sekitar dan tidak menimbulkan penyakit sehingga warga dirugikan," kata Pery Haryadi.

(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: