Mengenal Saudah Binti Zam'ah, Istri Nabi Muhammad SAW yang Tak Pernah Cemburu dan Rela Mengalah, Ini Kisahnya!
Ilustrasi. Mengenal Saudah Binti Zam'ah, Istri Nabi Muhammad SAW yang tak pernah cemburu.--(Sumber Foto: Doc/BETV)
Diketahui bahwa Saudah menerima lamaran dari Nabi sehingga ia menjadi wanita pertama yang dinikahi beliau setelah sepeninggal Khadijah. Kemudian, barulah Aisyah binti Abu Bakar masuk dan menjadi istri Nabi Muhammad setelah Saudah.
Saudah adalah wanita yang agung, ia pandai, senantiasa berzuhud, terlebih dapat menyenangkan suami. Istri Nabi tersebut merupakan putri dari Zam'ah bin Qais dari Suku Quraisy.
BACA JUGA:Mengenal 13 Istri Nabi Muhammad SAW, Ada Kisah Dibalik Pernikahannya Apa Itu?
Ia asalnya dari keturunan Luaiy, salah satu nenek moyang Nabi Muhammad SAW. Kabar baiknya ialah ayah Saudah menjadi salah satu orang yang pertama memeluk Islam di awal masa kenabiannya.
Saudah menyadari di masa awal pernikahannya dengan Nabi, bahwa ia tak dapat menggantikan peran Khadijah. Hanya saja, Saudah menilai bahwa pernikahannya tersebut merupakan bentuk dari kebajikan, kasih sayang serta pelipur lara untuk Rasulullah SAW.
Di dalam rumah tangga Nabi Muhammad, Saudah mampu menciptakan kegembiraan serta keharmonisan selaku istri. Dikenal sebagai wanita yang memiliki keahlian humor tinggi, Saudah mampu membuat suasana Nabi Muhammad SAW gembira, ceria dan bahagia.
BACA JUGA:Kisah Hafshah Binti Umar Menjadi Istri Nabi Muhammad SAW, Wanita Berkepribadian Kuat dan Tegas!
Bagaimana tidak, diketahui ia senantiasa berbicara hal yang lucu. Suatu hari, dalam riwayat Ibrahim An Nakha'i bahwa Saudah pernah berkata kepada Nabi Muhammad SAW.
"Wahai Rasulullah SAW, tadi malam aku salat di belakangmu. Selanjutnya, ketika rukuk, punggung engkau menyentuh hidungku dengan keras. Aku langsung memegang hidungku karena takut keluar darah." Dengan perkataan Saudah tersebut, Rasulullah pun tertawa.
Namun, kala itu Nabi Muhammad SAW pernah berniat untuk menceraikan Saudah. Hal tersebut terjadi sebab ada anggapan bahwa Saudah merasa sedih karena Rasulullah menikah dengannya hanya sebatas kasihan pada dirinya.
Lantas, Saudah yang mendengar hal tersebut, meminta Nabi Muhammad SAW untuk tak melakukannya.
Berkata Saudah, "Pertahankan aku, wahai Rasulullah. Demi Allah, aku tidaklah berambisi untuk memiliki suami, tetapi aku berharap bahwa saat Allah membangkitkanku pada hari kiamat nanti, aku bangkit sebagai istrimu."
Kemudian, Rasulullah SAW akhirnya mengabulkan permintaan tersebut untuk Saudah.
Adanya peristiwa tersebut, kemudian Allah SWT berfirman dalam surah an-Nisa ayat 128, yang artinya:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: