Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Minta Penyaluran Pupuk Subsidi Harus Tepat Sasaran

BENGKULU, BETVNEWS - Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Jonaidi SP meminta agar penyaluran pupuk subsidi dari pemerintah harus tepat waktu, tepat guna, dan tepat sasaran.

Pasalnya hingga saat ini masih ada penyelewengan pupuk subsidi oleh oknum tak bertanggung jawab. Pendistribusian pupuk subsidi seringkali mengalami kendala dan kerap terjadi permainan harga di lapangan.

BACA JUGA:Belum Ada Kabar Lanjutan Tol Bengkulu - Lubuk Linggau, Ketua Komisi II: Pemerintah Provinsi Masih Berjuang

Hal tersebut tentunya sangat merugikan petani di berbagai daerah di Provinsi Bengkulu.

"Kami meminta agar penyaluran pupuk subsidi harus tepat waktu, tepat sasaran dan tepat guna, agar betul-betul bisa dinikmati oleh masyarakat yang berhak," jelas Jonaidi, Selasa 5 Maret 2024.

BACA JUGA:Baru Dibangun 1 Stadion Mini, Jonaidi Akan Perjuangkan Pembangunan Selanjutnya

Selain itu, Jonaidi SP juga mendesak pemerintah untuk lebih mengontrol distribusi dan penggunaan pupuk di petani. Menurutnya, jika diawasi sesuai peraturan yang berlaku, maka penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani menjadi lebih efisien.

"Lemahnya kontrol distribusi masih menjadi celah penyelewengan pupuk subsidi. Petugas penyuluh pertanian di setiap kecamatan dan desa harus lebih mendata dan mengawasi setiap aktivitas agribisnis petani," ungkap Jonaidi.

BACA JUGA:Jonaidi SP Kembali Ingatkan Netralitas ASN Jelang Pemilu 2024

Selain itu, ia menyebut bahwa setiap petani tidak memiliki wawasan yang sama mengenai pupuk subsidi. Oleh sebab itu, politikus muda asal Seluma ini meminta pemerintah memberikan penyuluhan dan pengetahuan kepada masyarakat terkait bantuan pupuk bersubsidi.

BACA JUGA:Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Minta Pemerintah Segera Cari Solusi Antrean Panjang di SPBU

Program pupuk subsidi sendiri disalurkan untuk meningkatkan ketersediaan pupuk untuk para petani. Selain itu, bantuan ini juga merupakan upaya untuk meringankan biaya petani dalam meningkatkan produksi pertanian.

Jonaidi menuturkan, hal itu diharapkan bisa berpengaruh pada peningkatan hasil pertanian sehingga mampu mendorong upaya pemerintah dalam swasembada pangan. (ADV)

Sumber: