Waspada Banjir Besar, Warsi Sebut 8.306 Ha Hutan di Bengkulu Hilang

Waspada Banjir Besar, Warsi Sebut 8.306 Ha Hutan di Bengkulu Hilang

Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi menyebut dark analisis diketahui tutupan hutan di Bengkulu tinggal 645.116 ha, atau 32 persen dari luas wilayah Bengkulu.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)

Hal ini dilakukan untuk melihat dan membangun kewaspadaan semua pihak dalam melakukan mitigasi dan adaptasi terhadap bencana ekologi. 

"Perubahan tutupan hutan akan berpengaruh pada berkurangnya kemampuan bumi dalam menyerap air hujan, sehingga curah hujan berpotensi menjadi aliran permukaan," ungkap Adi Junedi. 

BACA JUGA:Pencatatan Rekor Muri Dipastikan Masuk dalam Rangkaian HUT Mukomuko ke-21

Tidak hanya berkurang, kawasan hutan dan lahan di Bengkulu juga terlihat di citra sentinel yang mengindikasikan adanya lahan terbuka. Dari analisis yang dilakukan terdapat 142.466 ha, lahan terbuka. Selain dalam kawasan hutan, areal terbuka juga terpantau dalam berbagai pemanfaatan lahan lainnya, seperti pembukaan lahan di kawasan tambang, terpantau seluas, 3.719 ha, perkebunan sawit seluas 12.719 ha, perusahaan kehutanan 4.053 ha.

BACA JUGA:70 ASN di Kabupaten Kepahiang Masuki Masa Pensiun Tahun Ini, Mayoritas Guru

Adanya areal terbuka di Bengkulu ini, tidak hanya terjadi pada kawasan yang diizinkan, namun juga terjadi pada kawasan konservasi. Dari analisis yang dilakukan, kawasan terbuka dalam kawasan hutan terpantau seluas 35.044 ha. Seluas 7.633 ha, bukaan terpantau berada di hutan lindung dan 6.533 ha berada di kawasan taman nasional.

"Kondisi lahan yang terbuka baik dalam taman nasional, perkebunan, area pengguna lain menjadi penyebab berkurangnya kemampuan tanah dalam penyerapan air, sehingga air akan meluncur menjadi aliran permukaan. Kondisi ini lah yang menyebabkan banjir dan longsor," sampainya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: