Kamu Perlu Tahu! Ini 6 Hakikat Puasa Menurut Imam Al-Ghazali, Salah Satunya Menjaga Lisan

Kamu Perlu Tahu! Ini 6 Hakikat Puasa Menurut Imam Al-Ghazali, Salah Satunya Menjaga Lisan

Ilustrasi. Inilah beberapa hakikat puasa menurut Imam Al- Ghazali.--(Sumber Foto: Tim/BETV)

BETVNEWS - Ada beberapa hakikat puasa yang disebutkan Imam Al-Ghazali yang perlu diketahui. Hal ini menarik, terlebih sebentar lagi akan memasuki puasa Ramadan.

Sebagaimana puasa Ramadan dalam Islam menjadi ibadah yang sangat dinantikan banyak umat Muslim di dunia. Setiap orang yang sudah baligh wajib untuk berpuasa dalam hal ini menahan lapar dan dahaga.

BACA JUGA:Setiap Selesai Sholat Baca Sholawat Nuril Anwar Ini, Insya Allah Terhindari dari Marabahaya

Tidak hanya menahan diri saja dari makan dan minum, selama puasa kita wajib menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan.  Batalnya puasa seseorang dapat diakibatkan dengan misalnya  memasukkan benda (padat atau cair) dalam tubuh, baik melalui telinga, mulut, hidung, hingga lubang-lubang tubuh lain.

Orang berpuasa tentu harus menekan diri dari suatu syahwatul farji yaitu bersetubuh, atau barangkali “onani/masturbasi”. Seorang sufi yang sangat paham akan ilmu fiqh, Imam Muhammad al-Ghazali, memberikan suatu gagasan mengenai rahasianya dalam berpuasa. 

BACA JUGA:Segera Amalkan Ini! Doa Minta Rezeki Halal dan Lancar, Cukup Rutinkan Tiap Hari Insya Allah Terkabul

Tidak hanya ahli fiqh beliau juga ahli tasawuf, Imam Ghazali tak selalu berpandang bahwa puasa merupakan ibadah badaniyah. Sehingga, gagasan mengenai rahasia puasa ini memberi kesadaran pada kita akan pentingnya menunaikan ibadah puasa dengan lahir batin.

Berikut ini enam rahasia puasa menurut Imam al Ghazali yang ditulis dalam kitab fenomenalnya Ihya’ Ulum ad Din:

1. Jagalah lisan dari igauan, dusta, mengumpat, fitnah, mencela, tengkar, dan munafik.

BACA JUGA:Mudah Banget! Ini 6 Cara Mengatasi Masalah Bau Mulut Saat Puasa, Cukup Lakukan Hal Berikut

2. Tahanlah telinga saat mendengar suatu hal yang dimakruhkan, semua  haram diucapkan, haram untuk didengarkan. Allah Ta'ala menyamakan antara mendengar dan juga memakan perkara haram.

"sammaa’uuna lil kadzibi akkaaluuna lis”.

3. Menundukkan pandangan dan juga mencegah untuk memperluas perhatian pada semua yang dimakruhkan, terlebih dari apapun yang terkesan melalaikan hati untuk berdzikir kepada Allah.

BACA JUGA:Tinggal Menghitung Hari, Inilah Dalil dan Hukum tentang Puasa Ramadhan 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: