Ternyata KKB Awalnya Bukan Kelompok Kriminal, Inilah Tujuan Awal Pembentukan Organisasi dan Tokoh Pendirinya

Ternyata KKB Awalnya Bukan Kelompok Kriminal, Inilah Tujuan Awal Pembentukan Organisasi dan Tokoh Pendirinya

Ternyata KKB awalnya bukan kelompok kriminal, inilah tujuan awal pembentukan organisasi dan tokoh pendirinya--(Sumber Foto: Doc/BETV)

Kepercayaan mengenai kultus kargo ini memang dikenal ada di beberapa kawasan termasuk Papua Nugini dan Mikronesia yang awalnya muncul akibat interaksi yang dilakukan oleh masyarakat tradisional dan juga masyarakat modern seperti tentara barat dan jepang. 

BACA JUGA:Bahaya! KKB Rampas Senjata Milik Prajurit, TNI-Polri Siap Tempur untuk Rebut Kembali!

Namun kemudian kultus kargo yang dilakukan oleh pihak OPM ini berbalik arah setelah salah satu pengikut Aser yaitu Jacob Prai melanjutkan pergerakan ini. 

Tindakan Aser yang melarang adanya kekerasan dalam proses mencapai kemerdekaan Papua Barat ini dilanggar oleh Jacob yang justru menggunakan cara-cara radikal untuk mewujudkan cita-cita kelompoknya. 

BACA JUGA:KKB Papua Makin Terdesak, Tokoh Agama Papua Sepakat Bantu TNI-Polri Bebaskan Sandera!

Seolah belum puas dengan kericuhan yang ditimbulkan oleh kelompok Jacob, kembali muncul kericuhan yang disebabkan oleh gerakan pro-kemerdekaan Papua di Manokwari pada tahun 1964 silam yang diprakarsai oleh Terianus Aronggear. 

Terianus mendirikan organisasi serupa dengan nama 'Organisasi Perjuangan Menuju Kemerdekaan Negara Papua Barat' yang bergerak secara klandestin hingga akhirnya turut dikenal sebagai OPM. 

BACA JUGA:Pemasok Senjata Ditangkap, Hidup Anggota KKB Papua Makin Terhimpit dan Ngenes di Hutan

Kelompok ini menjadi sebuah kelompok rintisan dari OPM yang pasti dan menandai kemunculan OPM yang lahir di Manokwari. 

Kemunculan ide gagasan mengenai kemerdekaan Papua ini ada akibat janji pemerintah kolonial Belanda sebelumnya yang meyakinkan jika Papua akan merdeka, termasuk pengibaran Bendera Bintang Fajar yang berkibar di samping Bendera Belanda untuk pertama kalinya pada 1 Desember 1961 silam. 

Perjalanan ini menjadi cukup alot hingga akhirnya Papua justru diserahkan oleh Belanda ke Indonesia pada 1 Mei 1863. Kondisi inilah yang menyebabkan pihak Papua yang menginginkan kemerdekaannya akhirnya bergerak melalui aksi-aksi separatis yang terus lahir hingga saat ini. 

BACA JUGA:Tukang Ojek Sering Jadi Sasaran Teror KKB Papua, Ternyata Gara-gara Ini!

Demikian tujuan awal pembentukan OPM yang ternyata menjunjung nilai alkitan dan nirkekerasan serta tokoh-tokoh yang memprakarsai pergerakan tersebut.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: