Suhu Panas di Provinsi Bengkulu Sejak 1 Bulan Terakhir, Ternyata Ini Penyebabnya
Sejak 1 bulan terakhir, suhu panas di Provinsi Bengkulu tidak seperti biasanya, bahkan mencapai 36,6 derajat Celcius. --(Sumber Foto: CW/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Sejak 1 bulan terakhir, suhu panas di Provinsi BENGKULU tidak seperti biasanya, bahkan mencapai 36,6 derajat Celcius.
Menanggapi hal tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Bengkulu memberikan penjelasan mengenai suhu panas di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Bayi Lelaki Dibuang di Desa Pagar Agung Seluma, Akhirnya Dapat Orang Tua Asuh
Prakirawan cuaca BMKG Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu, Akmal menjelaskan, suhu panas yang terjadi dikarenakan adanya proses pengurangan awan. Artinya matahari bersinar dengan cukup besar melintas di Provinsi Bengkulu.
"Hal ini terjadi akibat adanya pengurangan awan sehingga cahaya matahari itu tidak terhalang, dan gelombang cahaya maksimum," ujar Akmal saat wawancara BETVNEWS di Kantor BMKG Bengkulu, Sabtu 18 Mei 2024.
BACA JUGA:Diduga Terpeleset, Bocah 6 Tahun di Seluma Tewas Tenggelam di Parit Perkebunan Sawit
Ia menjelaskan, pengurangan awan ini bisa terjadi karena adanya laupreser di Samudera Hindia bagian barat dan utara, menyebabkan pola angin berubah dan membuat pusaran awan atau awan konvektif di Provinsi Bengkulu.
Akmal menambahkan, terjadinya panas di Provinsi Bengkulu juga disebabkan oleh matahari yang berdekatan dengan garis khatulistiwa dan adanya tumpukan awan yang tertarik menyebabkan pancaran matahari maksimum.
"Jadi awan yang ada di Provinsi Bengkulu ini ketarik, sehingga berkurang dan menyebabkan pancaran matahari yang maksimum ditambah dengan gerak semu matahari yang berada di dekat dengan garis khatulistiwa," ujarnya.
BACA JUGA:Partai Gerindra Siapkan Kader Internal untuk Bertarung di Pilwakot Bengkulu 2024
Puncak suhu maksimum di wilayah Provinsi Bengkuku ini mulai terjadi pada tanggal 30 April sampai 15 Mei 2024, yang mendapatkan pancaran matahari lebih besar dari biasanya. Serta diperkirakan akan berakhir pada pertengahan Mei 2024 ini.
"Suhu maksimum ini sudah berkurang dan menurun dikarenakan gerak semu matahari itu sudah berjalan, serta pengurang laupreser dan keadaan awan pun sudah stabil, puncaknya itu ada di tanggal 30 April sampai 15 Mei tahun ini dengan panas sekitar 36,6 derajat Celcius," tutup Akmal. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: